" Ini tak hanya sebuah proyek. Ini sebuah sejarah. Kami berhasil menorehkannya." (Jose Mourinho, pelatih AS Roma)
The Special one, julukan ini melekat dengan sosok Jose Mourinho. Kenapa harus memakai kata special. Ya karena pelatih yang satu ini memang spesial.
Negeri Italia menjadi saksi spesialnya seorang Mourinho . Dua kali merantau ke negara pizza itu, dua kali pula Mourinho membuat catatan istimewa.
Dua belas tahun lalu Mou menciptakan sejarah buat Inter Milan. Klub asal kota Milan itu berhasil diorbitkan Mourinho menjadi klub pertama dan satu-satunya hingga saat ini sebagai klub peraih treble winner, juara Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions. Sebuah pencapaian hebat yang menjadikan Mourinho dijuluki The Special One.
Ya, pada tahun 2010 itu Inter sukses menumbangkan Bayern Munchen 2-0 di final Liga Champions. Sementara di tingkat lokal Inter dua kali mengungguli AS Roma. Yakni unggul dua poin dalam perebutan juara serie A dan menang 1-0 di final Coppa Italia.
Mourinho kemudian meninggalkan Italia selepas kesuksesannya bersama Inter ini dan melanjutkan pengembaraan ke Spanyol dan Inggris. Tercatat pelatih berusia 59 tahun ini singgah di empat klub yakni Real Madrid, Chelsea, Manchester United, dan Tottenham Hotspur hingga kemudian mendarat lagi ke Italia.
Ya tahun 2021 lalu Mourinho kembali menerima pinangan klub Italia. Kali ini bergabung bersama AS Roma, klub yang dua belas tahun lalu dikalahkannya.
Tugas Mourinho kali ini cukup berat. Membawa kembali klub berjuluk Serigala Roma ini ke jajaran elit sepak bola Italia menjadi tugas pertamanya. Musim lalu, Roma yang ditangani Paulo Fonseca hanya menempati posisi tujuh klasemen akhir.
Perombakan skuad menjadi prioritas utama. Sejumlah nama baru didatangkan. Diantaranya Roger Ibanez, Eldor Shomurodov, Sergio Oleivera, kiper Rui Patricio serta striker Tammy Abraham sebagai pembelian termahal.
Sekilas, pasukan Roma dibawah asuhan Mourinho tak terlalu mentereng. Masih kalah dengan materi para raksasa Italia lainnya seperti Inter Milan, AC Milan dan Juventus. Mourinho kemudian menyikapinya memaksimalkan pemain yang tersedia.