Lihat ke Halaman Asli

el lazuardi daim

TERVERIFIKASI

Menulis buku SULUH DAMAR

Puasa Syawal dan Kaidah yang Menyertainya

Diperbarui: 9 Mei 2022   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: radiomutiaraquran.com

Ibadah puasa Ramadan yang amat besar fadilahnya itu telah berlalu. Tapi ALLAH Maha Penyayang pada hamba-Nya. Kita sebagai umat Nabi Muhammad masih diberi kesempatan untuk meraih pahala yang tak kalah besarnya. Yakni dengan berpuasa Syawal.

Ya, kita dianjurkan melanjutkan ibadah puasa di bulan Syawal. Tak sampai satu bulan. Cukup enam hari saja. Meski demikian, fadilah yang dijanjikan amatlah besar.

Ada beberapa kaidah yang perlu kita ketahui sehubungan dengan ibadah pasca Ramadan ini.

1. Fadilah dan keutamaan puasa Syawal.

Dalam keterangan hadits yang diriwayatkan Imam Muslim disebutkan bahwa : 

"Siapa yang berpuasa  Ramadan dan melanjutkannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal maka akan mendapat pahala sepeeri puasa satu tahun."

Dalam keterangan hadits lain, para ulama berpendapat bahwa maksud dari diberi pahala seperti berpuasa satu tahun itu adalah bahwa setiap amal ibadah itu akan diberi balasan oleh ALLAH sepuluh kali lipatnya.

Dengan logika ini, puasa Ramadan yang satu bulan mewakili pahala berpuasa sepuluh bulan dan puasa Syawal yang enam hari menggenapinya menjadi dua belas bulan atau satu tahun. Wallahu a' lam.

Selain itu, puasa Syawal juga menjadi penyempurna ibadah. Dalam hadits yang diriwayatkan Tarmidzi disebutkan bahwa di Padang Masyar nanti amalan yang pertama dihisab adalah ibadah shalat. Jika shalat seseorang bagus maka selamatlah dia. Tapi jika shalatnya ada kekurangan maka amalan sunat dijadikan sebagai penyempurnanya.

2. Hukum puasa  Syawal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline