Lihat ke Halaman Asli

el lazuardi daim

TERVERIFIKASI

Menulis buku SULUH DAMAR

Mengurai Tanda Tanya Besar Tradisi Membunyikan Petasan di Bulan Ramadan

Diperbarui: 29 April 2022   03:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah rumah hancur diduga karena petasan.Foto:Wahyu Priyanti/krjogja.com

Ramadan adalah bulan mulia dan penuh keberkahan.Ramadan merupakan bulan yang dinanti-nanti kehadirannya.Banyak kegiatan diagendakan untuk menghidupkan Ramadan.Tapi sebagian orang kebablasan dalam menyemarakkannya.

"Dhuerr !dhuerr ! Suara-suara keras nan memekakkan telinga ini sering terdengar di bulan Ramadan.Suara yang berasal dari ledakan petasan berbagai ukuran ini seolah merupakan menu wajib bagi sebagian kecil umat muslim di bulan Ramadan ini.

Suara-suara itu akan makin sering terdengar manakala Ramadan memasuki sepuluh hari terakhir hingga Lebaran datang.Khususnya pada malam hari. Dari sejak selesai melaksanakan shalat Tarwih (sekitar jam 21.00) sampai menjelang sahur suara-suara menggelegar itu terus menggema,bersahut-sahutan tanpa henti.

"Ini sudah menjadi tradisi sejak dahulu" kata mereka yang "melestarikan" tradisi yang satu ini.Mulai anak-anak sampai orang dewasa berlindung di balik kata tradisi ini. Dan karena alasan tradisi itu pula banyak warga masyarakat membiarkan hal itu terus berlangsung. Padahal kerugian dan bahaya yang ditimbulkan sangat besar.

Sudah sering kita dengar banyak korban berjatuhan akibat ledakan petasan.Mulai dari luka bakar sampai korban nyawa.Termasuk pula korban materi berupa kerusakan bangunan yang tak sedikit nilainya.Tapi sayangnya masih banyak yang tidak kapok dan bahkan makin bersemangat untuk membunyikan petasan di bulan suci ini.

Sebuah tanda tanya besar muncul mewakili sejumlah pertanyaan sehubungan dengan kebiasaan yang satu ini.Apakah membunyikan mercon atau petasan merupakan tradisi Islam? Apakah tradisi ini akan dibiarkan terus berlangsung? Bagaimanakah Islam memandang hukum membunyikan petasan ?

Konon kebiasaan membunyikan mercon ini adalah kebiasaan warga Tionghoa dalam merayakan Tahun Baru Imlek sebagai wujud kegembiraan dan sarana mengusir roh jahat.Kebiasaan ini kemudian diadopsi warga muslim sebagai kegiatan bersenang-senang.

Jadi tidak ada korelasi langsung antara Ramadan dan mercon.Karena sesuai tuntunan Rasulullah,kita umat Islam hanya diperintahkan untuk berpuasa,banyak beribadah dan beramal shalih selama Ramadan.

Berikutnya bagaimanakah Islam memandang hukum dari membunyikan petasan tersebut ?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline