Lihat ke Halaman Asli

el lazuardi daim

TERVERIFIKASI

Menulis buku SULUH DAMAR

Refleksi Ramadan, Iqra, dan Ade Armando

Diperbarui: 19 April 2022   17:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto:Ulet Ifansasti/Getty Images/detik.com

Tadi malam adalah malam 17 Ramadan.Malam yang biasa diperingati sebagai malam Nuzul Quran.Peristiwa turunnya Alquran. Kitab suci sekaligus pedoman hidup bagi umat Islam.

Seperti sering dijelaskan bahwa turunnya Alquran dimulai dengan kata " iqra ".Sebuah kata perintah yang bermakna " bacalah".Artinya ALLAH memerintahkan kita sebagai umat manusia untuk memulai membaca terlebih dahulu dalam memulai sesuatu.

Pengertian membaca disini tidak sekadar membaca teks tertulis.Tidak hanya mengeja kata per kata.Tapi juga bisa diperluas sebuah ajakan untuk berpikir dan merenung dulu sebelum mengambil tindakan.

Dengan merenung diharapkan kita tak salah dalam mengambil keputusan.Dan dengan berpikir kita tak gegabah dalam mengambil tindakan tentunya.

Selain itu,dengan banyak membaca,berpikir dan merenung akan memperluas cakrawala berpikir kita.Agar tidak mudah terjebak dalam narasi sempit yang kita yakini sebagai sebuah kebenaran.

Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah apakah kita sudah menjalankan apa yang diperintahkan Tuhan tersebut.Bahwa kita harus memulai membaca dahulu sebelum berbuat.Karena dalam kenyataannya kita sering lupa atau memang tidak berniat melakukannya sama sekali.

Ya,seringkali jalan yang kita tempuh kebalikannya.Beraksi dulu baru kemudian membaca.Hal ini berarti kita telah menyalahi dari pesan yang disampaikan kata iqra tersebut.

Selanjutnya perlu juga dijelaskan bahwa dalam redaksi kata iqra tersebut disambung dengan redaksi "Bismi rabbikalladzi khalaq ".Kalimat ini bisa diterjemahkan sebagai " Dengan menyebut nama Tuhan-mu yang menciptakan ".

Sebuah penegasan bahwa dalam membaca kita harus menyertakan kehadiran Tuhan yakni ALLAH.Kenapa harus demikian ?

Sebagaimana kita pahami bahwa ALLAH itu memiliki sifat rahman dan rahim.Sifat yang penuh kasih dan sayang.Sifat yang pada dasarnya disenangi setiap makhluk.Maka dari itu,ketika membaca dan mengartikan apa yang dibaca itu hendaklah dilandasi sifat kasih dan sayang sebagai perwujudan dari penyertaan Tuhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline