"Tak pernah mudah untuk menang di Bernabeu dan menang dengan cara seperti ini melawan tim sekaliber Real sungguh luar biasa. Malam yang tak terlupakan," (Joseph Guardiola,mantan pelatih Barcelona)
Xavier Hernandez Creus, atau biasa dipanggil Xavi Hernandez,demikian nama pria itu. Pria yang malam itu hadir di stadion Santiago Bernabeu dengan memakai jaket tebal berwarna hitam. Pria itu adalah pelatih klub Barcelona.
Xavi adalah seorang "cules". Seorang Catalonia yang sejak lama mendedikasikan hidupnya untuk klub Barcelona dan terus berlangsung hingga kini.
"Saya pelatih Barcelona dan juga penggemar Barça," ujarnya menerangkan siapa dirinya.
Xavi memang telah membangun karir sepak bolanya di Barcelona sejak belia.S ejak umur sebelas tahun, Xavi mulai menimba ilmu di akademi Barcelona, La Masia.
Xavi kemudian direkrut untuk tim Barcelona B pada usia 17 tahun. Bersama tim junior Barcelona itu, Xavi bermain 55 kali dan mencetak 3 gol.
Selanjutnya sejak musim 1998/1999, Xavi naik ke tim senior hingga tujuh belas musim kedepan. Tahun 2015 Xavi memutuskan mundur dari Barcelona dan pindak ke klub Qatar, Al Sadd, hingga pensiun di sana pada tahun 2019 lalu.
Selama tujuh belas musim berkostum Azulgrana, julukan Barcelona, pasti banyak kenangan manis dan atau yang tak mengenakkan yang dialami Xavi. Satu yang paling berkesan tentunya adalah duel El Clasico. Pertarungan melawan Real Madrid, musuh bebuyutan Barcelona.
Selama karirnya, Xavi telah bermain di El Clasico sebanyak 42 kali dengan 21 kali bermain di kandang Madrid, stadion Santiago Bernabeu. 17 pertandingan berhasil dimenangkan Xavi dan Barcelona dimana 8 kemenangan didapat ketika bermain tandang.
Banyak kisah-kisah menarik dicatatkan Xavi dalam 21 kali penampilannya di Santiago Bernabeu.Banyak cerita, banyak drama. Ada rasa kecewa, ada pula sorak sorai penuh gembira. Xavi telah menulis sendiri sejarah tentang dirinya dalam beberapa kunjungan ke kandang Madrid itu.