Lihat ke Halaman Asli

el lazuardi daim

TERVERIFIKASI

Menulis buku SULUH DAMAR

Narasi Pesan Luis Suarez, di Antara Penghargaan dan Balas Dendam

Diperbarui: 4 Oktober 2021   21:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luis Suarez usai mencetak gol untuk kemenangan Atletico Madrid atas Barcelona.Foto:Denis Doyle/Getty Images/detik.com

"Dalam hidup kita perlu menghargai orang yang pantas dihargai.Karena ketika kita tak menghargai orang yang patut dihargai bisa jadi penyebab kita menjadi tidak dihargai."

Terkadang dalam hidup ini kita menerima perlakuan kurang menyenangkan dari orang lain.Kita merasa terhina.Timbul sakit hati dan dendam.Lalu,perlukah kita balas dendam?

Jawabannya perlu.Tapi balaslah dengan cara bijak.Seperti kata orang bijak bahwa,balas dendam terbaik adalah menjadikan diri kita lebih baik sehingga orang yang menyakiti kita merasa menyesal atas perbuatannya.

Bicara mengenai balas dendam terbaik,maka kalimat diawal diatas tepat ditujukan bagi Luis Suarez.Mantan pesepakbola Barcelona yang dipecat tahun lalu dan kini membela Atletico Madrid.

Divonis terlalu tua dengan usia 33 tahun dan tidak cocok dengan skema permainan tim.Luis Suarez justru tampil luar biasa di klub barunya dan mendapatkan sesuatu yang lebih baik dari klub yang ditinggalkannya.

Setahun lalu,pada bulan September,mantan pemain Ajax ini meninggalkan Ciutat Esportiva Joao Gamper,komplek latihan Barcelona dengan mata berkaca-kaca seusai pamitan pada rekan-rekan dan staf Barcelona setelah mengetahui dirinya dipecat dari klub yang telah enam musim dibelanya itu.

Lewat sambungan telepon,pelatih Ronald Koeman menyatakan bahwa tak ada lagi tempat bagi Suarez dalam tim.Klub berencana melakukan reformasi total pasca kegagalan dimasa pelatih sebelumnya,Quique Setien.Keputusan yang kontroversi dan mengejutkan banyak pihak.

Apalah daya seorang Luis Suarez.Dirinya hanyalah seorang tentara yang harus siap menerima apapun keputusan sang komandan.Termasuk keputusan yang menyakitkan sekalipun.

Tak ada seremoni.Tak ada salam perpisahan.Pemain yang telah menyumbangkan 13 trofi bersama Barcelona ini seperti dicampakkan begitu saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline