Sejatinya tujuan seorang wanita dan pria menjalin hubungan guna merajut kebahagiaan bersama.Namun dalam kenyataannya sering tak sesuai harapan.Hubungan yang terjalin malah menyebabkan kesedihan dan kesengsaraan diantara mereka.
Hubungan yang tercipta malah merugikan salah satu pihak,yang mana sering terjadi pada pihak wanita.Hubungan yang terbina menjadi tidak sehat yang sering diistilahkan dengan toxic relationship.
Banyak faktor yang menjadi pemicu terciptanya toxic relationship.Salah satunya adalah budaya patriarki yang masih berakar kuat.Budaya yang mana kaum pria mendominasi dan mengambil kendali penuh atas hubungan itu.
Budaya yang kurang menghargai hak-hak wanita.Budaya yang berimplikasi pada eksploitasi pada wanita.Budaya yang sering berujung kekerasan pada wanita baik fisik maupun mental.
Banyak contoh yang dapat dilihat.Sifat possesiv dan cemburu buta adalah salah satunya.Seorang suami suka membatasi dan mengekang kegiatan istrinya.Istrinya selalu dicurigai bahkan dalam hubungan dengan keluarganya sendiri.
Contoh lainnya adalah ketika wanita sering direndahkan.Sementara laki-laki ingin dilayani seperti raja.Wanita selalu jadi kambing hitam dan menanggung beban kesalahan.
Toxic relationship adalah sebuah kegagalan dalam menjalin hubungan.Karena itu tak boleh dibiarkan terjadi.Perlu berbagai cara agar hubungan itu tetap sehat dan berkualitas.
Dalam hubungannya dengan budaya patriarki kesadaran kaum pria menjadi kunci mencegah terjadinya hubungan yang tidak sehat ini.
Kaum pria harus menempatkan kaum wanita pada posisi sejajar yang memiliki hak dan kewajiban sama.Jadikan wanita sebagai partner bukan bawahan apalagi pembantu.Hilangkan upaya mendominasi.
Hindari eksploitasi.Ciptakan suasana yang nyaman dan saling mendukung diantara kedua pihak.Serta hargai hak-hak wanita.Sehingga kebahagiaan bersama yang dicita-citakan dapat terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H