Lihat ke Halaman Asli

Aditya Wijaya

Videografer

Pantang Pulang Sebelum Padam??

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1335262887202913592

Siang itu di tengah terik panas matahari kota Klaten sayup- sayup terdengar bunyi sirene meraung- raung yang menandai kehadiran 3 mobil pemadam kebakaran. Walaupun terkesan “terlamabat”, puluhan petugas pemadam kebakaran dengan lincahnya bersiap memadamkan sisa kobaran api yang menyelimuti sebuah los tembakau milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X di Desa Gadungan, Kecamatan Wedi, Klaten. Sedikit informasi, ‘los’ merupakan sebuah gubug raksasa yang terbuat dari bambu dan atap dari rapak (daun kering tebu) yang digunakan sebagai tempat pengeringan daun tembakau. Sehingga mudah sekali untuk terbakar jika terkena percikan api. Dalam kejadian itu tidak ada korban jiwa, namun pihak PTPN X mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Namun yang patut disayangkan dalam kejadian itu. Ketika kehadiran petugas pemadam kebakaran diiringi cemoohan warga sekitar yang ikut menonton. Mereka mencemooh kterlambatan petugas pemadam kebakaran. Sebuah lagu lama “macet” selalu menjadi alibi yang tidak dapat diterima masyarakat tentang lambatnya petugas pemadam kebakaran. Terkadang tanpa disadari penyebab terlambatnya mereka juga disebabkan oleh kita. Kala mobil pemadam kebakaran lewat di jalan raya dengan sirene yang memekakkan telinga, selalu mengalami kemacetan di lampu merah. Antrian mobil yang ada didepan tidak mau menyadari atau berpindah posisi untuk memberikan jalan bagi petugas pemadam kebakaran. Padahal ketika sirene berbunyi situasi yang dihadapi petugas pemadam kebakaran sangatlah urgen. Entah siapa yang salah, namun lagu lama “macet”, selalu menjadi kendala dalam memadamkan si jago merah. Maka, seandainya petugas pemadam kebakaran sampai telat di tempat tujuan bukan mereka yang salah, akan tetapi memang mereka tidak bisa lebih cepat dari itu. Dan slogan pemadam kebakaran “Pantang pulang sebelum padam” pun hanya akan jadi sekedar retorika belaka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline