Lihat ke Halaman Asli

Birlanti Zahidah

Hi 🖐🏿

Makna Tersirat Kue Keranjang (Nian Gao)

Diperbarui: 16 Juli 2020   17:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Makanan tradisional tahun baru Imlek yang cukup populer di Indonesia ini terbuat dari bahan dasar tepung ketan dan gula. Di Indonesia dikenal dengan sebutan kue keranjang karena proses pembuatannya menggunakan keranjang cetakan. 

Sedangkan dalam bahasa China disebut "Nian Gao" karena dahulu rakyat China diserang oleh makhluk buas bernama Nian, kemudian seorang pemuda bernama Gao menyarankan agar penduduk desa membuat kue manis legket guna untuk menyelamatkan diri dari serangan Nian. 

Maka untuk mengenang jasa Gao, setiap tahun pada musim dingin penduduk desa membuat kue manis ini dan memakannya. Makna dari Nian Gao itu sendiri adalah "tahun tinggi".  

Banyak legenda yang meceritakan awal mula kue keranjang, sebagian orang percaya bahwa kue keranjang adalah hidangan untuk menyenangkan Dewa Cau Kung Kong supaya selalu memberikan kabar baik, beberapa orang juga percaya bahwa kue ini berasal dari Dinasti Liao untuk rakyatnya yang kelaparan agar dapat bertahan hidup, banyak juga yang meyakini bahwa kue ini pertama kali dibuat untuk melindungi diri dari serangan Nian. 

Dahulu kue keranjang dibuat dengan menggunakan daun pisang sehingga aromanya lebih harum, namun saat ini kue keranjang hanya dibungkus dengan plastik bening agar menarik perhatian. Bentuknya yang bulat tidak berujung melambangkan perkumpulan kekeluargaan tiada batas. 

Rasa  manis dari kue ini diharapkan untuk selalu dalam kegembiraan dan selalu berbicara yang manis-manis serta selalu berfikiran baik. Sedangkan teksturnya yang lengket menyimbolkan eratnya persaudaraan yang selalu dalam kesatuan. Untuk proses pembuatannya memakan waktu 11 jam hingga 14 jam, yang menyimbolkan ketekunan serta kesabaran untuk mencapai hasil terbaik dalam hidup. 

Selain itu kue keranjang memiliki daya tahan hingga satu tahun, ini melambangkan kesetiaan. Dalam penyajiannya pun kue keranjang memiliki makna tersirat, kue keranjang disusun bertingkat dimaksudkan untuk pendapatan yangg lebih tinggi dan harapan agar semuanya menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. 

Menurut kepercayaan orang Tionghoa kue ini tidak boleh dimakan dalam jumlah 4, karena dalam bahasa China 4 itu "Shi" maknanya mati. Jadi mereka percaya bahwa angka 4 itu angka sial. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline