Cerita Rakyat Jepang
Patung kucing tradisional asal Jepang ini telah mendunia, dalam bahasa Jepang dikenal dengan sebutan "Maneki Neko" artinya "kucing pengundang". Patung kucing ini dipercaya akan membawa kemakmuran bagi pemiliknya, kucing ini biasanya ada di pertokoan diletakan di depan toko atau di samping kasir, tangannya bergerak-gerak seolah memanggil kita.
Mengapa kucing ini dijadikan simbol kemakmuran bagi rakyat Jepang?
Mungkin selama ini banyak yang mengira bahwa kucing ini berasal dari China, tapi sebenarnya kucing ini berasal dari Jepang.
Indonesia tentu menyimpan banyak cerita rakyat, sama hal nya dengan Jepang. Selain cerita Haciko, Jepang juga banyak menyimpan cerita rakyat lainnya. Banyak legenda tentang kucing ini, tapi legenda yang paling mansyhur adalah kucing yang menyelamatkan nyawa saudagar kaya dari badai hujan.
Kisah ini berawal dari seorang pendeta yang memelihara kucing, kucing itu diberi nama Tama. Sang pendeta sering kali berkeluh kesah akan kuil tua nya yang semakin hari semakin mempriatinkan itu.
Kemudian ada seorang saudagar kaya raya yang sedang berkuda dari Hinoke bernama Naotaka Li. Pada saat itu sedang terjadi badai hujan, lalu Naotaka berteduh di bawah pohon besar, tiba-tiba ia melihat kucing melambai kepadanya seolah-olah memberi isyarat untuk mengikutinya, kucing itu adalah Tama. Rupanya Tama mengajaknya ke kuil Buddha tua dibalik pepohonan. Naotaka disambut baik oleh pendeta tua yang ada di kuil itu, lalu tiba-tiba pohon yang tadi ia pakai untuk berteduh itu tersambar petir. Naotaka percaya bahwa kucing itu lah yang memberi isyarat untuk berteduh di kuil supaya tidak tersambar petir.
Naotaka sangat berterimakasih kepada Tama yang telah menyelamatkan nya, sebagai tanda terimakasihnya itu Naotaka merenovasi kuil tua itu menjadi mewah serta menjadikannya tempat peristirahatan terakhir untuk keluarga besarnya.
Setelah itu rakyat Jepang percaya bahwa kucing adalah hewan yang keramat, mereka percaya jika ada orang yang membunuh kucing dengan sengaja maka ia akan mendapat kesialan. Ketika Tama mati, Tama di kuburkan secara terhormat, lalu sang pendeta membuatkan patung kucing dengan salah satu tangan nya melambai ke atas, sebagai tanda penghormatan terakhir untuk Tama. Itu lah alasan mengapa kucing ini di jadikan simbol kemakmuran bagi rakyat Jepang. Legenda ini kemudian menjadi terkenal hingga sekarang. Bukan hanya di Jepang saja, di Indonesia pun banyak pertokoan yang meletakan Maneki-Neko di depan tokonya atau di samping kasir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H