Lihat ke Halaman Asli

Birgitta GryzelldiezD

Mahasiswi Program Studi Komunikasi 57

SMA Negeri 1 Cigombong Adakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas secara Hybrid

Diperbarui: 13 Maret 2022   23:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

BOGOR - SMA Negeri 1 Cigombong memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas secara hybrid. Keputusan ini dibuat oleh pihak sekolah berdasarkan Penyesuaian SKB 4 Menteri tentang Panduan Pembelajaran di masa Pandemi Covid-19, SE Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 2 tahun 2022 tentang Diskresi Pelaksanaan Keputusan Bersama 4 (empat) Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di masa Pandemi Covid-19, Instruksi Menteri dalam Negeri Nomor 01 tahun 2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan Level 1 Covid-19 di Wilayah Jawa dan Bali, dan Surat Bupati Kabupaten Bogor mengenai pelaksanaan pembelajaran.

Ariani Aninda, M.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cigombong bidang akademik 2021/2022 mengatakan, "Pembelajaran SMA Negeri 1 Cigombong masuk PPKM Level 3, menurut Surat Diskresi 4 (empat) Menteri, kalau PPKM Level 3 itu disarankan pembelajaran 50% dari kapasitas kelas. Jadi, kalau misalkan siswa di SMA Negeri 1 Cigombong ada 1063 siswa berarti setengahnya masuk PTMT (pembelajaran tatap muka terbatas), lalu setengahnya lagi belajar di rumah secara PJJ (pembelajaran jarak jauh), tapi kita mengkombinasikan pembelajaran secara hybrid. Jadi, baik yang dikelas maupun yang di rumah akan bertatap muka secara real."

Sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas secara hybrid, pihak sekolah sudah melakukan berbagai persiapan, seperti ketersediaan sarana dan prasarana, training atau pelatihan untuk guru dalam mengadakan hybrid learning, menyediakan thermo gun serta thermometer standing di gerbang sekolah, menyediakan satu botol hand sanitizer dan tempat mencuci tangan dengan sabun di setiap kelasnya. 

Di SMA Negeri 1 Cigombong juga diberlakukan pengisian satu kelas maksimal hanya sekitar 20 murid saja, setengah dari jumlah siswa-siswi perkelasnya. Selain persiapan dari pihak sekolah, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh siswa-siswa SMA Negeri 1 Cigombong terkait dengan protokol kesehatan, seperti membawa minimal satu masker cadangan dan membawa peralatan ibadah masing-masing. Siswa-siswi juga disarankan untuk membawa bekal dari rumah, dikarenakan selama pandemi kantin sekolah belum dapat beroperasi.

Menurut Ariani Aninda, M.Pd. meskipun tidak seefektif pembelajaran tatap muka 100%, pembelajaran tatap muka terbatas secara hybrid ini mempermudah guru-guru dalam memberikan pengajaran, karena adanya kedekatan secara emosional. Pembelajaran pun dapat berlangsung secara dua arah. Tidak hanya guru menjelaskan dan murid mendengarkan. Akan tetapi, dengan diadakannya pembelajaran tatap muka secara hybrid siswa-siswi yang ingin berdiskusi atau bertanya kepada guru akan lebih terbuka dari segi waktu. Selain itu, pembelajaran tatap muka secara hybrid juga lebih memudahkan guru-guru yang kurang menguasai teknologi.  Menurut salah satu siswi SMA Negeri 1 Cigombong dengan diadakannya pembelajaran tatap muka terbatas secara hybrid ini membuat materi pembelajaran lebih mudah untuk dipahami dibandingkan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

 Ariani Aninda berharap agar Level PPKM di Cigombong dapat segera turun. Sehingga di SMA Negeri 1 Cigombong, dapat segera dilakukan pembelajaran tatap muka secara 100%. Selain itu, Ariani Aninda juga berharap agar siswa-siswi dapat terus semangat dalam menjalani pembelajaran baik itu offline maupun online dan mengingatkan siswa-siswi untuk terus mencoba serta mempelajari hal-hal baru. Jadi, meskipun siswa-siswi saat ini lebih banyak menggunakan media online, mereka tetap dapat menjadi pribadi yang terus berkembang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline