Lihat ke Halaman Asli

Birgita Olimphia Nelsye

Sambangi isi pikiranku.

Pendekatan dalam Kebijakan Pendidikan Lingkungan untuk Pembangunan yang Berkelanjutan

Diperbarui: 29 Mei 2017   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkaitan dengan masalah di masa depan, maka Pembangunan Berkelanjutan (sustainable development) menjadi fokus dalam berbagai kebijakan internasional, nasional, maupun lokal di banyak negara di dunia. Salah satunya adalah Belanda. Pemerintahan Belanda mempertimbangkan Pendidikan lingkungan / Environmental Education (EE) and Learning for Sustainable Development (LSD) sebagai instrumen kebijakan yang komunikatif untuk mempromosikan keberlanjutan.

            Keefektifan kebijakan EE di Belanda pernah diuji oleh Netherlands Environmental Assessment Agency. Hasil uji mengungkapkan bahwa instrumen pendidikan dapat sedikit meningkatkan keberlanjutan dalam aktivitas masyarakat. Studi ini menguji 4 bentuk kebijakan EE untuk menjawab pertanyaan:

1. Bagaimana pendekatan EE berkontribusi dalam proses yang mengarah pada praktek-praktek baru yang lebih berkelanjutan? Bagaimana bisa penggunaan pendekatan / instrumen baru ini dapat memperkuat atau memperbaiki pendekatan sebelumnya?

2. Bagaimana bisa pembuat kebijakan EE menjadi lebih kompeten dan efektif dalam menggunakan instrumen komunikatif umtuk menggerakkan masyarakat menuju keberlanjutan (sustainability)?

3. Apa peran ‘pengetahuan’ dalam pendekatan ini?

            Penelitian ini mempelajari 3 pendekatan menuju EE, yaitu pendekatan instrumental, emansipatoris, dan campuran keduanya.

1.Pendidikan dan Komunikasi Lingkungan yang Instrumental.

            Pendekatan instrumental ini berasumsi bahwa perilaku seseorang yang berkaitan dengan pendidikan lingkungan adalah telah mereka setujui dan memberi dukungan terhadap intervensi yang dilakukan pihak lain. Orientasi instrumental adalah perubahan perilaku (behavior change).

            Pendekatan instrumental EE dimulai dengan merumuskan tujuan yang spesifik dalam hal perilaku yang disukai kelompok sasaran, dan menganggap kelompok sasaran sebagai “penerima” pasif  utama yang harus dipahami dengan baik agar intervensi komunikatif mendapat banyak efek. Model ini lebih canggih daripada model klasik “dari kesadaran ke tindakan”. Beberapa poin masukan untuk EE / Pendidikan Lingkungan instrumental adalah untuk meningkatkan kesadaran terhadap masalah, mempengaruhi norma sosial, sikap, meningkatkan kontrol diri (self-efficacy), dan menggabungkan rencana dengan hati-hati.

            Pemerintahan Belanda dan banyak pemerintahan lainnya di dunia untuk itu menggunakan dan mendukung aktivitas pendidikan dan strategi komunikasi untuk mempengaruhi perilaku warga terhadap lingkungan, seperti melalui kampanye kesadaran, dan iklan layanan masyarakat.

            Kritik dari penggunaan pendidikan lingkungan yang instrumental adalah bahwa menggunakan pendidikan untuk mengubah perilaku masyarakat lebih berkaitan dengan manipulasi dan indoktrinasi dari pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline