TIGA TAHUN sudah aku menghilang dari riuhnya suasana literasi diri , Tepatnya pada tanggal 04 Februari 2019 adalah kali terakhir tinta keilmuan kucoretkan dalam sebuah rangkaian kata yang tergabung menjadi sebuah karya sastra.
Kali ini aku ingin sedikit mengobati kerinduan mendalam kepada sebuah cinta yang selama ini terpendam.
Beberapa rekan sempat bertanya soal cinta yang selama ini ku sebarkan mengapa tiba-tiba menghilang tak berjejak?.
Melihat hal tersebut diriku hanya terdiam dalam sebuah penyesalan tiada akhir karena telah dibutakan oleh sebuah kefana-an, Bagaikan OASE di tengah gurun yang Panas.
Kali ini, Perjalananku dimulai dari sebuah gejolak bathin yang berkata "Keluarlah dari sebuah ke fana-an yang selama ini kau hadapi, berjalanlah sehingga engkau menemukan sebuah penantian yang selama ini diharapkan."
Disini aku dihadapi dengan 2 pilihan ;
1. Hidup terjamin, akan tetapi jiwa terbelenggu dengan sejuta regulasi
Atau,
2. Hidup sederhana, akan tetapi bisa bebas untuk terus menjelajahi semesta tanpa terbebani belenggu regulasi
Aku-pun memilih untuk mengikuti opsi kedua kerena sejalan dengan sebuah pepatah