Lihat ke Halaman Asli

BJ Qolbi

Hidup itu adalah pilihan! Maka pilihlah jalan terbaik yang bisa kita hadapi dengan sikap terbaik

Cara Terbaik Mengenal Tuhan, "Nikmati Prosesnya"

Diperbarui: 4 Februari 2019   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Kunci utama menuju sukses dan kehidupan yang sehat adalah menikmati diri sendiri selama proses apa pun yang ingin kita capai. Sayangnya, kenikmatan adalah sesuatu yang banyak orang tinggalkan di pinggir jalan --- terutama ketika perubahan terjadi pada tingkat yang luar biasa dan tekanan untuk menghidupkan kembali diri pribadi untuk mencapai sebuah tujuan yang baru.

Tingkat stres bisa menjadi terlalu kuat, dan emosi negatif seperti keraguan diri, kewalahan, kemarahan, dan ketakutan dapat menjadi pola pikir yang berbahaya. Tanpa pernah menyadarinya, orang-orang membiarkan kemampuan mereka untuk bersenang-senang menjadi nomor dua di saat menjadi seseorang yang paling penting.

Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang membuat pilihan sadar (bahwa itu adalah pilihan) untuk bersenang-senang dan tertawa sepanjang hari lebih kreatif, produktif, dan tangguh terhadap situasi yang menantang. 

Mereka juga lebih mudah menemukan solusi untuk masalah yang kompleks. Dengan kata lain, berfokus pada kebahagiaan tidak hanya membuat diri kita menjadi lebih pintar tetapi juga mengubah motivasi menjadi seseorang yang hebat. Seberapa pintar dan seberapa termotivasikah diri kita?

Bukankah masuk akal ketika kita dapat menikmati proses apa pun yang ingin kita capai, kemungkinan kita akan tetap termotivasi dan mencapai hasil yang sudah inginkan? Tampaknya jelas untuk secara sadar memilih kebahagiaan, untuk merasa baik selama proses melalui semuanya

Tetapi saya dapat memastikan bahwa kebanyakan orang tidak menghitung bersenang-senang selama proses sebagai bagian dari persamaan. Sebaliknya, mereka menjadi mangsa pola pikir berbahaya yang mengurangi potensi mereka untuk kebahagiaan.

Mereka menahan kebahagiaan ketika mereka mengulangi dan menginternalisasi pernyataan negatif seperti:

 "Aku akan menikmati diriku sendiri ketika aku menyelesaikan pekerjaan," 

"Aku akan bahagia ketika aku dihargai," atau 

"Aku akan bahagia ketika Saya menghasilkan lebih banyak uang. "

Dan tentu saja Big Kahuna:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline