Lihat ke Halaman Asli

BJ Qolbi

Hidup itu adalah pilihan! Maka pilihlah jalan terbaik yang bisa kita hadapi dengan sikap terbaik

Al-Qomah, Seorang Anak yang Durhaka pada Ibu

Diperbarui: 23 Desember 2018   15:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

menitone.com

Siang Ini, salah seorang teman bertanya kepadaku.

"Bagaimana hukumnya jika ada seorang istri yang cemburu kepada sang suami. Karena, sang suami lebih mencintai ibunya?"

Sontak saja, memoriku teringat kepada sebuah kisah di masa lampau pada Zaman Rasulullah yang tentu saja akan selalu membekas kepada para pengikutnya yang memiliki hati.

Kisahnya seperti ini ...

Di masa kenabian Nabi Muhammad saw, dulu ada seorang lelaki bernama Alqomah. Dia seorang yang rajin dalam masalah ibadah shalat, puasa dan sedekah. Al-Qomah tidak pernah meninggalkan majelis Rasulullah saw. Dia sangat jujur dalam urusan uang dan timbangan. Al-Qomah juga merupakan salah satu orang yang sangat mencintai ibunya, ia selalu mengutamakan kehidupan ibunya agar bisa bahagia.

Namun, semua berubah ketika Al-Qomah sudah menikah. Ia tidak lagi mengutamakan ibunya, karena lebih mengutamakan istrinya. Sontak saja Ibunya Al-Qomah sakit hati, anak yang selama ini ia jaga ternyata durhaka kepadanya. Hanya air mata yang dapat ditemukan didalam rumah Sang Ibu.

Al-Qomah pun memutuskan untuk meninggalkan Sang Ibu dengan alasan ingin fokus mengurus keluarga dan istrinya. Ia menganggap bahwa Ibunya hanya sebagai pengganggu rumah tangganya. 

"Apakah tidak ada setetes cintapun didalam hatimu kepadaku, anakku?" Tanya Sang Ibu kepada Al-Qomah. Hanya Air mata yang dapat terlihat, wajah kriput sang Ibu kini berubah menjadi licin dipenuhi air mata kekecewaan.

Al-Qomah hanya diam saja tak menjawab pertanyaan Sang Ibu. Ia lekas pergi meninggalkan ibunya bersama rumah gubuk yang sangat sederhana. Kehidupan Al-Qomah berubah 180 derajat dari sebelumnya, semua ini adalah salah satu pengaruh dari istrinya yang hidup materialistik. 

Al-Qomah yang awalnya merupakan seorang Pengabdi yang taat, kini mulai berubah menjadi seorang penjudi dan pemabuk. Siang dan malamnya kini hanya sibuk dengan urusan dunia, dan dihatinya sudah melupakan apa dan siapa itu " IBU". Al-Qomah pun hidup dalam gaya hidup sebagai seorang pemuja dunia, sudah tidak ada Tuhan didalam hatinya.

Suatu waktu Al-Qomah jatuh sakit yang teramat parah---tepatnya dalam keadaan sakaratul maut tapi susah untuk meninggalnya. Lalu istrinya pun langsung menemui Rasulullah. Dengan tergopoh-gopoh, isteri Al-Qamah menghadap Rasulullah SAW mengabarkan suaminya sakit keras. Beberapa hari mengalami naza' tapi tak juga sembuh. "Aku sangat kasihan kepadanya ya Rasulullah," ratap perempuan itu. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline