Sewaktu penelitian S1 saya di Unsoed ( Prof.Dr.Ali Zum Mashar md msi , melakukan penelitian yang tidak lazim yaitu NATA dari sari buah Jambu Mete yg dibuang2 lazimnya air kelapa di pasar2. Selama 2 tahun saya teliti, ada zat inhibitornya yaitu asam anacardiac yang sangat keras thd sel, akhirnya berhasil sy atasi th 1996. Dari ratusan kali experimen gagal akhirnya secara kebetulan berhasil menemukan mutan bakteri nata dari kecelakaan prosedur lab sehingga A.xillinum bisa hidup di air jambu mete dg pesat dan akhirnya memenangkan lomba karya inovasi IPTEK terapan di Semarang (1997). Bahan kimia seperti ZA kita kenal ada dua golongan: murni/pro Analis biasanya untuk kebutuhan laboratorium dan keperluan khusus; dan golongan teknis/industri untuk kebutuhan industri spt bahan baku produksi keduanya bisa untuk pupuk tanaman atau nutrisi mikroba utk fermentasi atau utk industri pangan dan kimia...seperti halnya alkohol murni/absolut kemurnian 99% dan alkohol teknis/industri kemurnian 70%, pencemar umumnya Air yg nanti juga sbg pelarut,...bakteri nata butuh suasana asam. dan teknologi mikroba adalah paling handal untuk memecah ikatan aromatis, dll. yang membahayakan lingkungan dan manusia, karenanya banyak dipakai untuk bioremediasi limbah B3. SOAL PEMAKAIAN UREA: ZA sepertinya bukan pupuk bersubsidi karena di kantongnya g ada tulisan bersubsidi....mungkin karena kurang info yg cukup apalagi di blow up media biar seru...seakan membenarkan tindakan yg keliru...Kalau pupuk subsidi ltu menakutkan dan membawa masalah baru ya kita kompak rame2 minta pupuk bersubsidi yg nilainya sekitar 24 triliun atau hampir separo APBN pertanian sarat penyimpangan itu dicabut dialihkan pada insentif untuk menjamin harga panen yg bagus kan lebih bermanfaat mensejahterakan petani. Bakteri NATA butuh gula sumber C dan urea sumber N untuk tumbuh dan memproduksi selulosa (BIOCELLULOSA) atau Nata, maka pemberian Gula dan Urea sebagai Perlakuan . Penambahan Gula dan Urea mempercepat produksi Nata. Bakteri Mutan baru ini pada ternyata 2x lebih cepat MENGHASILKAN NATA cepat dibanding starter yang saya beli dari lab TIN IPB yang sy tumbuhkan jadi NATA DE COCO. UREA yang diberikan dalam larutan air jambu mete/kelapa setelah selesai jadi nata penuh (dipanen) cairan yang tersisa saya uji di laboratorium apakah masih atau tidak….ternyata unsur urea (NH2) CO sudah tidak ada lagi. Nah KOK HILANG????…. TERNYATA UREA ITU HABIS DIMAKAN OLEH BAKTERI dan dikonversi melalui metabolisme bakteri menjadi SELULOSA (BIOCELLULOSA), itulah NATA yang Kenyal Nikmat Kita makan. Jadi tidak berbahaya bahkan bagus untuk kesehatan pencernaan sebagai DIETARY FIBER. Dengan proses BIOKONVERSI (Bioteknologi) ini, hal yang sama Urea digunakan juga untuk memproduksi Single Cell Protein (SCP), memproduksi probiotik untuk ternak seperti silase untuk sapi, fermentasi pakan ternak, jamur konsumsi, Clorella Alga dll. Mikroba makan dan mengubah Urea menjadi Sel mikroba dan protein….jadi ureanya hilang menjadi Bakteri dan protein itu yang dikonsumsi… APAKAH BERBAHAYA????? Ya jelas tidak bahkan membantu manusia untung dapat panen protein cepat dan berlimpah berkat jasa mikroba baik…. kenapa BERITANYA SEPERTI ORANG TAK BERILMU???? Itulah pendapat yg katanya berilmu tapi tak beramal soleh berdampak kontra produktif masyarakat… pasti akan terima doa yg gak baik dari yg terzholimi oleh berita fitnah (terhakimi berita) padahal mereka tidak tau menau….Ayo sedulurs terus semangat usaha…berikan penjelasan yang benar agar tidak ikut tersesat….kalian kerja halal, pahlawan dan jihadis bagi keluarga karena berjuang menafkahi keluarga…bukan mereka pembuat opini yang menjamin keluarga kalian.Desy Triani - NATA DE COCO INDONESIA Berbagi lagi tentang email saya ke ibu dosen pagi ini. "Selamat pagi ibu Jika memang ZA itu berbahaya berarti padi juga berbahaya bu? Karena padi kan pake pupuk ZA. Menurut saya alangkah baiknya ibu dan teman2 ibu itu meneliti za pada nata de coco. Jika memang tidak berbahaya berbesar hatilah ibu membela rakyat katakan yang benar bu. Jangan mengatakan yang tidak2. Kasihan kami bu petani nata yg benar2 dimulai dar nol hancur sekejap gara2 berita yang belum jelas. Bisa ibu bayangkan berapa banyak sekarang yang menunggu penuh harapan untuk bisa normal kembali usaha ini. Malah seorang teman mengeluh punya stok 10 ton nata tdk bisa diolah. Ibu dan teman2 sudah menutup pintu rezeki kami petani nata. Apakah ibu dan teman2 ibu tidak takut akan azab Allah? Klarifikasi secepatnya atau tunjukan kami secepatnya dimana bisa kami membeli za food grade itu kalau memang ada. Keluarga kami butuh makan bu. Belum lagi hutang2 kami karena memulai usaha ini mencari pinjaman. Berbesar hatilah bu untuk membela rakyat. Saya yakin ibu punya hati nurani in sya Allah nanti Allah membalas kebaikan ibu. Aamiin. Terima kasih. Jawaban beliau "Maaf mas, ini saya sedang menuju ke Magelang untuk pelatihan UKM tahu, nanti kalau sudah selo saya info lebih lanjut. Kemarin UKM nata Yogya sudah bertemu dg dosen2 FTP UGM, sudah ada kejelasan tentang produksi nata dan penggunaan amonium sulfat. Kini para UKM nata akan menggunakan amonium sulfat sebagai sumber N. Hanya saja perlu pengadaan. Mas bisa menghubungi supplier bahan kimia. Diminta untuk mengadakan amonium sulfat food grade, produk china ada. Bisa browsing internet.Nanti kalau ada info baru ttg amonium sulfat saya info lagi.SalamESRKemudian saya jawab "Sekarang gini bu,apakah sudah diteliti pupuk za itu benar berbahaya? Diselesaikan masalah ini dulu bu. Jika memang benar berbahaya SETELAH diteliti baru berpindah ke food grade. Yang jadi permasalahan ini sekarang kan bahaya za nya. Dan itu belum di teliti kok sudah dibilang berbahaya dan sekarang ujug2 disuruh pake yg food grade. Jadi diselesaikan masalah ini dulu bu dengan cara di teliti kebenaran bahaya atau tidak nya.Saya sudah bertanya ke Brataco Bratachem tentang za food grade. Mereka malah balik bertanya apa itu za food grade dan dipakai utk apa di nata de coco.apa namanya? Itu jawaban mereka.Terima kasih ini lah jawab ibu itu "Nyuwun sewu njih mas, saran kami sebagai akademisi adalah untuk melakukan produksi nata dg kaidah kaidah yg baik, yaitu, good manufacturing practices, agar nata yg dihasilkan memiliki daya saing tinggi, dan potensi untuk eksport. Monggo mungkin bisa membawa manfaat. Nanti akan saya info teman yg di yogya untuk pengadaan amonium sulfat. Salam, ESR" MEMBUNUH SUMBER NAFKAH: DAMPAK OPINI DAN BERITA YANG NGAWUR ! … siapa yg bertanggung jawab?!…ini keluh kesah pengrajin Nata (nama tdk sy on) : … selamat siang pak Ali zum …minta tolong email bu endang dosen ugm yg membuat statement tentang nata de coco yg dibuat menggunakan ZA berbahaya. Beliau sendiri belum meneliti tpi sudh berani mengatakan bahaya. Akibatnya produksi kami para petani nata di indonesia berhenti produksi. Dan yang lebih menyedihkan lagi karyawan saya minta berhenti karena takut ditangkap seperti yang dibaca di media2. Sediiiih banget pak. Ini lah satu2nya periuk nasi kami. Mana nyari karyawan disini susssaaah. Dapat yg bagus malah gini kasus nya. Ya Alloh tolonglah hamba Mu iniiii..”Prof. Dr. Ali Zum Mashar MA, Msi LD. ( Penemu Mikroba Google ) Mikroba Google adalah Hydro Cloning berbagai jenis mikroba yang berfungsi sebagai pelacak potensi kandungan mineral tanah dan air yang tersembunyi sebagai bioaktivator sehingga diharapkan mampu untuk mengkondisikan kesuburan tanah secara alami. Kemampuan lainnya adalah menetralisir racun dalam tanaman serta membangkitkan gen yang tertidur dalam sebuah tanaman. Nama mikroba google digunakan karena fungsinya seperti mesin pencari pada layanan Google. Yang menemukan mikroba google ini adalah Ir Ali Zum Mashar MSi. Ali merupakan penerima Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa 2009 dari Pemerintah atas temuan mikroba google yang diberi nama BioP2000Z. Produk mikroba google ini diformulasikan dari 18 mutan mikroba unggul dan telah diproduksi secara massal dalam bentuk pupuk cair hayati. Mikroba google juga telah menyandang hak paten internasional. Mikroba google adalah solusi untuk mereklamasi lahan kritis, mereklamasi lahan bekas tambang, termasuk untuk mengembalikan daratan akibat tumpukan lumpur Lapindo Porong Sidoarjo, dan Pasca Abu Vulkanik di Jawa Timur “Dengan menggunakan mikroba tersebut, lumpur Lapindo dan Pasca Abu Vulkanik saya jamin bisa ditumbuhi tanaman dan bisa ditanami lagi dalam tempo satu tahun dengan perlakuan mikroba itu ” jelas Ali Zum Mashar. Reklamasi lahan yang terkena lumpur Lapindo dan Pasca Abu Vulkanik tidak efektif dengan tanaman biasa karena tanahnya mengandung unsur-unsur logam yang bersifat racun untuk tanaman, juga kecilnya partikel lumpur sehingga tanah tidak memiliki pori-pori. Namun setelah penggunaan mikroba google maka akan terjadi perubahan.Pengalaman menunjukkan hasil dari penggunaan mikroba ini di lahan normal terbukti mampu meningkatkan hasil produksi padi hingga dua kali lipat dan kedelai hingga tiga kali lipat. Mikroba dari beberapa kali percobaanya dan kemudian dikembangkan, di kloning dengan jenis mikroba lain pada akhirnya menemukan mikroba google. hasil riset lahan beracun Ph 3,5 :
konsultasi dan order pabrik langsung. hub. Bimanuar
email : biop2000z.pabrik@gmail.com
( sms only ) 085378877277 / 085891939377 / 08999396920
Artikel biop2000z ;
https://www.scribd.com/biop2000z/documents
www.facebook.com/biop2000z ,
http://biop2000z-mikrobagoogle-pabrik.blogspot.com ,
http://biop2000z-pabrik.blogspot.com ,
http://bioperforasi.blogspot.com
http://biop2000z-mikrobagoogle.blogspot.com ,
http://mikrobagoogle-biop2000z.blogspot.com
https://www.tokopedia.com/biop2000z
https://www.facebook.com/Biop2000zMikrobaGoogle
http://www.kompasiana.com/biop2000z-mikrobagoogle
cara fermentasi biop2000z untuk tanaman, ternak, ikan https://www.youtube.com/watch?v=bHh3pO3-6MI
dokumen biop2000z klik :
https://www.scribd.com/biop2000z/documents
Budidaya menggunakan biop2000z :
http://www.slideshare.net/biop2000z/budidaya-menggunakan-bio-p-2000-z
https://www.facebook.com/biop2000z/photos/a.1375012706069858.1073741826.1375007859403676/1549869721917488/?type=1&thea
Petunjuk Aplikasi Teknologi perforasi https://www.facebook.com/groups/132939003473143/634281893338849/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H