Lihat ke Halaman Asli

Teknologi Perforasi Merevolusi Lahan Gambut, Gurun Pasir, Tandus, Bekas Tambang menjadi Lahan Pertanian Produktif

Diperbarui: 16 Agustus 2015   05:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14281713141999941262

Lebih dari 20 tahun lalu, Ali Zum Mashar berkenalan dengan mikroba tanah ketika kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman (Un-soed) Purwokerto.
Di benaknya, dunia mikroba mengasyikkan. Ada bakteri baik,meski tidak sedikit yang berdampak negatif. Karena itu, sejak kuliah, Ali telah memantapkan dirinya untuk menekuni dunia yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang itu.
Selepas kuliah, ia berkesempatan ke daerah transmigran di Kalimantan Tengah. Kondisinya cukup memprihatinkan karena para transmigran ditempatkan di kawasan lahan gambut. Setelah pemerintah mencanangkan sejuta hektare lahan gambut untuk pertanian, para transmigran mengelolanya.

Setelah berjalannya waktu, orang- orang dari Jawa yang ikut transmigrasi dan ditempatkan di wilayah setempat mulai kebingungan. Lahan gambut tidak subur seperti di Jawa. Akhirnya mereka hanya bisa pasrah dan bertahan hidup dengan biaya jaminan hidup yang dikeluarkan pemerintah.
“Ketika saya diminta mendampingi petani di kawasan itu, mereka mengaku putus asa juga. Selama tiga bulan,tidak mampu menghasilkan apa-apa. Saya sangat merasakan betapa tidak nyamannya hidup mereka ketika daerah yang ditempati tidak mampu menghasilkan apa-apa. Seluruh tanaman yang dibawa jadi ‘gosong’akibat tanah dengan kandungan asam tinggi. Tidak itu saja, kuku-kuku petani banyak yang copot. Bahkan, gigi mereka mulai merasakan linu,” kata Ali. Sebelumnya, Ali telah memiliki koloni bakteri dari pasir kuarsa.
Mikroba tanah yang bisa diisolasi kemudian dikembangkan sehingga dapat membuat lahan pasir kuarsa dapat ditanami.“Secara kebetulan, ada petunjuk di kawasan lahan gambut tersebut. Ada tanaman yang terlihat dapat hidup. Oleh karena itu, saya langsung mengambil tanah yang ada di sekitarnya. Tanah-tanah itu kemudian dipindahkan ke lokasi lainnya. Di sisi lain, sampel tanah juga dibawa ke laboratorium untuk diteliti kandungannya, khususnya bakteri apa saja yang hidup,” ujarnya.
Ali pun mengajak seorang transmigran, Risun, berdiskusi. Diakui petani asal Banyumas itu, hanya pohon pisang yang tumbuh.
“Saya juga mengambil sampel tanah yang ada di sekitar pohon pisang tersebut. Saya ingin mengetahui, bakteri apa saja yang dapat hidup. Dari sejumlah sampel tanah yang bisa ditumbuhi tanaman, akhirnya dapat diketahui, koloni bakteri yang bisa hidup. Setelah itu, dikembangkan dalam skala laboratorium dan dijadikan seperti cairan,” ungkap Ali. Ia kemudian kembali lagi membawa cairan yang berisi koloni bakteri untuk dibagikan kepada petani. “Benar saja, tanah ‘hidup’ kembali,” ungkapnya. Tanah yang sudah berevolusi dipindahkan ke lahan lain menggunakan lubang-lubang.

“Bakteri berfungsi mengurangi keasaman tanah sehingga unsur hara juga kian tersedia. Yang membuat saya terkejut, ada petani binaan saya yang membawa labu besar. Disitulah, saya menerangkan cairan koloni bakteri tersebut. Dalam waktutiga tahun, lahan-lahan gambut dapat ditanami dengan berbagai macam jenis tanaman,” katanya. Bahkan, ketika ada demplot penanaman padi pada lahan gambut, hasilnya mencengangkan. Kalau dihitung-hitung, hasilnya mencapai 6 ton per hektare (ha).
Semakin sempurna Tantangan lain ialah menyuburkan lahan pasir kuarsa di daerah Sungai Gohong, Palangkaraya.
“Awalnya memang ada yang mengejek. Masak tanah subur kok diberi minuman energi? Memang, waktu itu saya membawa koloni bakteri cair dengan botol minuman energi. Tetapi, saya yakin, dengan menuangkan larutan ini ke sejumlah petak, tanah akan mengalami revolusi atas bantuan bakteri,” ujar nya.

Setelah 55 hari, para petani terkejut. Tanaman padi mampu tumbuh dengan tinggi 121 cm. Hasil per ha mencapai 3,5 ton hingga 4,2 ton, padahal sebelumnya hanya 1,2 ton.
“Padahal sebelumnya, tak pernah ada yang menanam kedelai dan ternyata bisa tumbuh. Tanaman kedelai yang saya bawa ialah varietas yang ditemukan Prof Sunarto dari Unsoed. Saya sengaja menanam kedelai karena jenis tanaman ini sangat sensitif terhadap lingkungan. Kalau kedelai saja bisa tumbuh, padi juga lebih dapat hidup. Makanya, banyak petani yang kemudian mengembangkan sayur-sayuran di daerahsetempat,” kata dia. Ia pun kemudian diminta mereklamasi lahan bekas tambang nikel di Sulawesi Tengah dan Morowali.

“Pada kondisi normal, reklamasi membutuhkan waktu 20-30 tahun. Namun, dengan adanya teknologi bakteri, dalam jangka waktu tiga tahun sudah dapat ditanami kembali,”kata dia.
Ali sedikit membuka rahasia bahwa koloni bakteri yang dikembangkannya berisi berbagai macam spesies. Hanya, ada satu jenis mikroba yang bertugas mempersatukan sehingga terjadi sinergi antar bakteri.

“Mikroba tersebut mampu membuat bakteri lainnya secara sinergi bekerja. Tidak saja menyerap logam berat, tetapi juga menangkap unsur kimia alami untuk kesuburan tanah seperti N, P, dan K,” jelasnya. Ia pun mengembangkan bakterinya dengan metode kloning. Namun, mutasi bakteri itu terukur. “Bahkan usia dari bakteri dapat dibatasi. Kekhawatiran mengenai adanya ledakan bakteri tidak akan terjadi karena telah dikendalikan dari awal,” tandasnya. Ali sedikit membuka rahasia bakteri ‘super’ yang ia temukan itu.
Ia menyebutnya sebagai mikroba google atau pencari kesuburan tanah. Bakteri itulah yang mencari unsur-unsur penyubur tanah di alam dan menyatukannya.
“Mikroba ini hanya ditemukan di Indonesia. Di daerah tropis macam Thailand dan Filipina saja tidak ada. Jadi, benar-benar Indonesia banget. Bakteri tersebut saya produksi dengan nama Bio P2000Z dengan Teknologi Perforasi (Hydro Cloning), katanya tersenyum.
Jika teknologi ini secara masif dikembangkan, barangkali tidak ada lagi istilah lahan tandus atau tidak produktif. Lahan tak produktif yang ada sekarang dapat disentuh dengan teknologi ini.

Kita patut besyukur atas temuan ALI Zum Mashar dengan ketekunannya sejak tahun 1996 melakukan penelitian hingga saat ini sudah berhasil mempatenkan hasil temuannya dengan nama BIOP2000Z. Semoga hasil temuannya kelak dapat bermanfaat bagi rakyat dan bangsa Indonesia terutama untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produksi hasil pertanian Indonesia.

 

Beberapa catatan positif hasil temuan ALI Zum Mashar diantaranya adalah :

 

Memperbaikai kesuburan tanah. Uji coba terhadap tanah bekas tambang emas di Karangpangi Kalimantan Tengah. Tanah tersebut kembali subur dalam waktu 3 tahun. Ini singkat sekali katanya. Padahal perlu waktu 30 tahun untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah bekas tambang.

 

Pada tanah berpasir, hanya dibutuhkan waktu 3 s/d 4 bulan untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah. Jumlah mikroba yang dipakai sebanyak 8 liter per hektar.

 

Uji coba pada lahan kebun kedele dan gandum dapat meningkatkan produksi dari 2 ton menjadi 7 ton per hektar.

 

Harapan untuk Swasembada Pangan Indonesia.

 

Hitunglah penduduk Indonesia saat ini sudah menembus angka 200 juta jiwa. Hitunglah berapa pangan yang harus tersedia di dalam negeri. Kini terjadi kesenjangan antara produksi pangan dalam negeri dengan kebutuhan pangan. Terjadi ketidakseimbangan supllai dan demand. Impor bahan pangan terus meningkat dari waktu ke waktu. Kondisi ini merupakan ancaman sekaligus peluang bagi kita. Kita perlu meningkatkan produksi pangan dalam negeri. Akankah mikroba BIOP2000Z dapat memberikan manfaat. Menurut saya kita perlu mengoptimalkan temuan putra putri Indonesia, khususnya temuan mikroba penawar tanah tandus ini. Tanah di Indonesia perlu di suburkan. Produksi pangan Indonesia perlu ditingkatkan.

 

Harapan bagi UMKM Sektor Pertanian Indonesia

 

Sebagian besar pelaku UMKM Indonesia adalah yang bergerak di sektor pertanian. Sebut saja petani tanaman pangan dan holtikultura. Petani padi, jagung, kedele, gandum, ubi, pisang, tebu, sayur mayur dan buah-buahan sangat banyak jumlahnya. Demikian juga petani ikan, pembudidaya ikan, nelayan budidaya, nelayan yang menghasilkan produksi produk pangan ikan. Atau pelaku UMKM yang bergerak di sektor peternakan. Peternak sapi, kerbau, kuda, kambing, domba. Peternak unggas, ayam, itik, puyuh, dll. Atau yang bergerak di bidang perkebunan, perkebunan rakyat, kebun karet, kebun sawit, kebun kelapa, hingga kebun di halaman disamping rumah. Semua membutuhkan perhatian kita. Di tangan mereka kita menggantungkan asa untuk produksi pangan. Produksi produk hewani dan nabati.

 

Bapak/Ibu/Saudaraku, para UMKM Sektor Pertanian Indonesia. Mari kita manfaatkan temuan ini untuk meningkatkan kesuburan tanah pertanian, meningkatkan produksi, meningkatkan pendapatan . Hingga akhirnya dapat memajukan UMKM Sektor Pertanian Indonesia.

 

Terima kasih ALI ZUM MASHAR, semoga ilmu yang Anda berikan menjadi amal sholeh dan bermanfaat bagi rakyat dan bangsa Indonesia.

BIODATA PENEMU;
Nama: Ali Zum Mashar
Tempat, tanggal lahir:
Demak, 19 Mei 1972
Pendidikan
• S-3 Institut Pertanian Bogor, 2009
• S-2 Institut Pertanian Bogor, 2004
• S-2 International College, 2002
• S-1 Pertanian Jurusan Teknologi Pertanian, Universitas Jenderal
Soedirman (Unsoed) Purwokerto, 1997

Inovasi
1. Teknologi Bioperforasi, paten internasional reg: PCT/ID 01/00003
2. Inventor Pupuk Hayati Bio P2000Z, produk turunan dan cara pembuatannya.
Paten nasional: ID 0000348S ID 0016722, ID P028100; P20000368, P20000367
3. Strain tipe baru Acetobacter xyllinum untuk fermentasi buah berkadar tanin dan as. Araccidate tinggi, Alcaligenes aliensis untuk bioremediasi dan biopestisida, gen penyandi phytase dari Pseudomonas aereus.
4. Breeder 21 jenis galur kedelai unggul baru produktivitas tinggi (sedang dalam proses perlindungan), 3 calon jagung hibrida unggul
5. Rekor Guiness Book Muri kedelai buah terlebat 2.400–3.030 buah polong/pohon; kedelai lokal menjadi setinggi pohon ‘3,20 meter’ dan 4,5.

Pekerjaan:
1. Peneliti di Kemenakertrans,2003–sekarang
2. Tenaga ahli dalam pembangunan kawasan pertanian terpadu di
beberapa provinsi di Indonesiaseperti Jambi dan Sumsel
3. Ketua Pengembangan Pusdiklat Koperasi Kemenkop dan UKM
4. Visiting professor Arab Development Institute,2009-sekarang

Prestasi
• Anugerah MAI Awards I 2013
• Penerima Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa 2009 Bidang Teknologi Pangan dalam Kompetisi Diknas/Dikti, Deptan, Ristek, HaKI Depkum dan HAM, Departemen Perdagangan
• Penerima Adipura Anugerah Kalyanakretya Utama Bidang Pertanian dan Agroindustri Ristek dari Presiden RI 2004
• Penerima penghargaan sebagai ilmuwan, peneliti terunggul, teruji,
dan terterapkan di bidang pertanian dan agroindustri dari Menristek,Kementerian Ristek dan BPPT RI 2004

Awas Tiruan Dengan Harga Murah yang dijual oleh Distributor dan Agen Resmi !!!
Distributor dan Agen Resmi adalah Petani binaan yang memakai BIOP2000Z dan tinggal di satu wilayah / alamat yang jelas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline