Dalam mewujudkan tenaga pendidik yang memiliki kompetensi dalam pembelajaran HOTS dan pembuatan soal HOTS, maka diselengarakan kegiatan webinar yang diikuti oleh lebih dari 50 peserta secara daring. Kegiatan dilakukan pada tanggal 15 Juni 2024 melalui aplikasi zoom. Webinar diikuti oleh guru MGMP dari berbagai bidang di provinssi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten, serta juga diikuti oleh calon guru dari beberapa kampus LPTK di Jakarta. Kegiatan ini berbentuk webinar dengan berupa pemaparan materi secara klasikal dan dilakukan sesi tanya jawab atau diskusi dengan peserta yang dipandu oleh moderator.
Pembelajaran Diferensiasi bukanlah sebuah program, metode, atau strategi. Ini adalah filosofi, cara berpikir tentang bagaimana menyikapi perbedaan siswa. Dibandingkan dengan menu makan, dalam pembelajaran yang dibedakan, setiap orang menerima menu pembelajaran yang sesuai dengan seleranya. Learning dirancang agar siswa dapat menikmati menu Learning favorit mereka tanpa melewatkan nutrisi dan tujuan pembelajaran yang perlu mereka capai Sibulan, Simanjuntak, dan Simolunkil, 2019, hal. 2-3).
Pada kurikulum Merdeka diharapkan dapat diimplementasikan pembelajaran yang memuat kecakapan yang dituntut pada abad 21 yang juga menekankan pentingnya kemampuan Higher Order Thinking Skill (HOTS) yang diterapkan melalui berbagai pembelajaran yang relevan. Terkait dengan kurikulum 2013 dan pengimplementasian pembelajaran sesuai kecakapan abad 21 yang menekankan pentingnya pengembangan pembelajaran HOTS, guru dituntut untuk merancang pembelajaran yang menantang, membangun kemampuan berpikir kritis, menganalisis, mengkonstruksi sendiri sebuah definisi dari sebuah konsep, menemukan, menyusun dan menerapkan langkah-langkah dalam materi perkalian, membuat kesimpulan, dan merefleksikan ke dalam suatu tindakan yang menunjukkan adanya pemahaman. HOTS juga salah satu komponen dari keterampilan berpikir kreatif dan keterampilan berpikir kritis (Suparman, 2021, p. 33). Pembelajaran HOTS merupakan pembelajaran yang berorientasi pada kemampuan berpikir kreatif, kritis untuk pemecahan masalah atau dikenal berpikir tingkat tinggi, yang mendorong anak untuk memunculkan pertanyaan unik terhadap suatu objek yang sedang dipelajari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H