Lihat ke Halaman Asli

Binti Wasik

Guru pendidikan agama Islam

Tadabbur Pagi Ramadhan

Diperbarui: 1 April 2024   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

*Tadabbur pagi Ramadhan*

Udara dingin Masih menyelimuti
Kabut putih tipis masih melayang-layang
Embun pagi mulai mengumpul di ujung daun
Kicau burung menambah suara pagi ini
Perlahan-lahan bangkit sang mentari
Menyinari suasana pagi
Cahayanya yang  menembus pepohonan
Dan embunpun mulai menetes
Tadabur mata memandang panorama pagi kebesaran Sang Pencipta

Sisi lain bumi yang terbentang luas
Tumbuh hijau beragam dengan megahnya
Mengungkap kisah-kisah hidup yang tak terucapkan
Ditambah gemerlap mentari, membuat mereka menari-nari
Mengagungkan Asma Rabb dengan dzikir
Disetiap Hela nafas
Tersirat rahasia alam, dalam detik yang tenang

Mereka adalah saksi bisu dalam alur waktu
Menghirup udara, menyediakan oksigen
Penyambung hidup semesta.
Terkandung keajaiban kehidupan yang tak pernah putus
Ku genggam harapan, dalam rasa syukur

Tadabburku pagi ini
Meratapi keindahan pagi yang tulus, dalam segala bentuknya Menyentuh hati yang lemah, dengan kasih yang tak terhingga
Dalam jiwa, dalam cinta dan damai dalam keindahan yang abadi
Terpancar keagungan Ilahi, dalam panorama pagi tadabbur akalku memikir

Ramadhan ke 20
Binti Wasi'atul Ilmi
Flp Nganjuk 003/D/013/025




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline