Lihat ke Halaman Asli

Binti Nur Asiyah

Seorang Dosen yang tertarik pada perubahan ekonomi masyarakat, pemberdayaan dan pendampingan

Nyepi bagi Umat Lainnya

Diperbarui: 14 Maret 2021   17:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari raya Nyepi tepatnya jatuh pada hari Minggu 14 Maret 2021.  Nyepi secara umum mengurangi mobilitas manusia dalam setiap aspek, hanya dikhususkan u perenungan manusia kepada sang penciptanya. Betul kah demikian? Tentu yg Bisa jawab adalah ummat Hindu yang hari ini sedang merayakan hari Nyepi dengan ritual-ritualnya. 

Sebagai umat muslim, manusia diperlukan keseimbangan antara kepentingan duniawi dan ukhrawi. Memang tidak ada kekhususan hari tertentu, melainkan seluruh waktu harus dilandasi kebutuhan duniawi dan ukhrawi. 

Seorang yang hendak bekerja, tidak boleh terlewatkan sholat lima waktu. Karena sejatinya kehidupan manusia adalah bekerja untuk bisa beribadah. Dan dengan beribadah memohon kepada Allah SWT. agar diberikan rizqi yang halal dan barakah. 

Jika diukur dengan kepentingan duniawi semata, berhentinya mobilitas, berhentinya omset, seperti berhentinya layanan transportasi udara, air, dan darat. Hal ini bisa dibandingkan dengan 365 hari lainnya yang secara bebas manusia memanfaatkan waktu untuk situasi dan kondisi manusia. Mari kita hargai dalam bentuk toleransi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline