Lihat ke Halaman Asli

Binti Munir

Guru dan penulis 45 antologi dan 3 buku solo

Orang-orang Pilihan

Diperbarui: 21 September 2024   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Di sebuah peron kereta api seekor kucing berwarna orens terlihat menanti belas kasih dari sebagian para penumpang yang tengah makan dengan lahapnya dengan ayam goreng menjadi lauknya. 

Matanya yang berwarna hijau nampak berkaca-kaca dan tak bisa dipungkiri oleh pandangan mata yang iba menatapnya.

Kucing orens terus menanti sisa makanan dari sebagian penumpang yang tengah makan bahkan kadang berjalan dan sesekali berlari kecil mengikuti orang-orang yang lalu lalang. Namun tetap tak ada yang peduli.

Sepasang mata perempuan ternyata diam-diam memperhatikan kejadian itu yang agaknya Ia seorang cat lovers. Bergegas Ia membeli ayam goreng dari lapak yang terletak tak jauh dari situ. 

Meskipun Ia harus merelakan tiket keretanya berkurang sebab lapaknya berada di luar tap kereta. Meski Ia harus mengeluarkan lembar uang berwarna hijau, Ia tak peduli. Yang penting kucing orens itu bisa makan pikirnya.

Kucing orens akhirnya bisa menikmati juga sayap ayam hasil pemberian sang cat lovers. Matanya berkaca-kaca hingga mengeluarkan air mata dan mengeong kecil saat sang cat lovers mengelusnya mungkin tanda ucapan terimakasihnya pada sang cat lovers.

Selesai menunggui kucing orens makan sang cat lovers membuang sampah bekas makan si kucing ke tempat sampah. 

Pemandangan yang sering terlihat dimanapun khususnya di beberapa stasiun di beberapa daerah ada banyak kucing liar di sana. 

Yang tertidur di kursi peron, yang duduk di tangga stasiun atau ikut menunggu kereta datang padahal mereka tak ikut naik. Tak heran jika mereka menjadi makhluk yang menyebalkan dan merepotkan bagi yang tidak menyukainya. Bahkan sampai ada yang tega menyakitinya.

Namun bagi para cat lovers kucing itu makhluk yang menggemaskan. Bisa menjadi teman dan sahabat kala mereka kesepian dan merasakan kesedihan. 

Cat lovers rela tidak makan asalkan kucingnya bisa makan. Membawanya ke dokter hewan bila sakit padahal sang cat lovers jika sakit hanya minum obat warung atau sekedar istirahat sebagai terapinya. Bahkan pengeluaran makan cat lovers jauh lebih sedikit dari hewan peliharaannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline