Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran gotong royong, Robert Slavin mengatakan coopertif lerning adalah salah satu bentuk faham pembelajaran konstruktifis, pembelajaran konstruktifisme sendiri merupakan suatu teknik pembelajaran yang melibatkan siswa untuk membina sendiri secara aktif pengetahuan dengan menggunakan pengetahuan yang telah di miliki siswa sebelumnya.
Pembelajaran ini di laksanakan secara kelompok dengan tujuan agar siswa untuk bisa mempunyai pendapat masing masing tentang apa yang di jelaskan oleh guru atau mendapatkan tugas dari guru.
Model ini sangat bagus di gunakan untuk komunikasi antar siswa karena membuat siswa cepat memahami sebuah materi yang sedang di bahas siswa yang terlambat menerima akan materi dapat mendapat penjelasan dari temanya yang lebih memahami materi. Bagi siswa yang memahami atau di sebut pandai bisa menjadi sarana untuk menanamkan karakter,peduli,berbagi,gotong royong,tenggang rasa.secara tidak langsung siswa akan menjadi lebih aktif dan bisa menjelaskan materi dengan lebih baik.
Pembelajaran kooperatif sangat bagus untuk kebijkan adanya zonasi karena siswa yang di terima ke sekolah berdasarkan tempat tinggal akan mempermudah untuk menerapkan kooperatif leraning dengan adanya sistem zonasi siswa yang pandai tidak menumpuk pada satu sekolah tetapi menyebar ke sekolah lain, sehingga pembelajaran bisa di lakukan dengan sangat merata.
Model ini sangat mudah di terapkan guru di kelas dengan cara pembagain kelompok di mana siswa yang pandai tidak menjadi satu tetapi menyebar di setiap kelompok. Sehingga siswa yang pandai akan faham matei yang di jelaskan oleh guru bisa di sampaikan kepada anggota kelompok yang belum faham, guru mengontrol siswanya saat berdiskusi berlangsung sangatlah penting.
Pada pandemi covid 19 pemebalajaran kooperatif learning sangat bisa di terapkan pada pembelajaran. Guru dapat menggunakan teknologi untuk menerapkan model ini seperti whatsapp, zoom, google meet, webex, dan platform.
Pembelajaran teknologi tersebut dapat di laksanakan jika jaringan lancar dan tempat yang memadai. Bagi siswa yang berada di daerah terpencil dan jaringan yang belum bagus tetap di laksanakan pembelajaran tatap muka dengan disiplin dan mematuhi protokol kesehatan hal ini bagus untuk mengurangi kebosanan siswa yang sudah satu tahun belajar dari rumah. Namun koordinasi tetap di laksanakan antara pihak sekolah, dinas pendidikan, dan wali murid siswa guna mengutamakan keselamatan siswa dalam proses belajar mengajar, serta harus bijak dalam mensosialisasi adanya Covid 19.
Dengan adanya pembelajaran kooperatif sangat ampuh dalam membentuk karaker siswa, agar siswa dapat menerima teman temanya yang berbeda latar belakang daerah tempat tinggal dapat bekerja sama secara kelompok untuk mengembangakn ketrampilan sosial, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain dan dapat menjelaskan ide atau pendapat sendiri implementasi pembelajarn secara daring mampu meningkatkan pencapaian tujuan belajar sebagai contoh pembelajaran daring dengan menggunakan pembelajaran kooperatif lebih maksimal karena siswa bekeja sama dengan kelompoknya.
Selain itu siswa bisa berdiskusi dan berpendapat dengan fasilitas kelas online seperti gugel classroom. Peran guru sangat penting agar memotifasi siswa agar aktif dan bisa menyampaikan pendapatnya meski secara tertulis. Guru bisa memberikan permasalahan vidio dari materi yang di ajarkan kemudian siswa memberikan komntar.
Model pembelajan kooperatif sangat layak di laksanakan di masa pandemi ini karena masih mampu meningkatkan karakter siswa dan jiwa gotong royong semakin meningkat karena pembelajaran kooperatif, pembelajaran jarak jauh perlu di fokuskan pada semua siswa untuk meningkatakn keaktifan dan kreatifitas siswa dalam melakukan pembelajran.
Walaupun di setiap sekolah sekolah melakukan pembelajran jarak jauh atau daring bukan berarti guru hanya memberikan tugas saja kepada peserta didik tetapi juga ikut berinteraksi dan berkomunikasi kepada peserta didik.