Lihat ke Halaman Asli

BINTI MASLUKAHMPdI

Ibu dari dua anak laki - laki dan perempuan suami meninggal pada tahun 2012 yang lalu.

Puisi | Ladang Surga

Diperbarui: 3 Juli 2019   08:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Terdengar lembut nan manja tatkala ibuknya memaningil, le.."gek no wedang yo" dengan senang hati putranya buatkan segelas kopi untuk ibuk. Bergegas kopi di hantar kekamar dengan harap ibuk segera meminunya sebagai pengahat pagi ini.

Tapi

Hmm ternyata sudah tidur lagi, dengan penuh kasih sayang dia pandangi ibuknya, baju kembang-kembang ungu terlihat pas ditubuhnya. Dia belai rambut putihnya. Di elus manja penuh kasih sayang.

Dia bergumam dalam hati, semoga ibuk panjang umur dan sehat selalu. Berebapa menit kemudian ibuknya terbangun. Bergegas kopi disodorkan dengan wajah manis penuh harap kopi diminum.

"Buk, ngunjuk nggih,?" Iyo le.. jawabnya. Lega terlihat diraut wajah putra lelakinya. Kopi manis buatanya dinikmati ibuknya.

Wahai sahabatku, terlihat indah dipelupuk mataku, saat kau belai ibukmu, kau temani nikmati udara pagi diatas kursi roda.

Sahabatku, ibumu ladang surgamu.

Blitar, 3 Juli 2019

07.34 WIB

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline