Lihat ke Halaman Asli

Jika Santa Orang Asia

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Judul diatas bukanlah mengada-ada atau sebuah provokasi pertentangan agama, melainkan hanya sebuah pengamatan atas persepsi "barat" tentang orang asia. Sebelumnya saya mengucapkan selamat merayakan Natal 2012 bagi umat kristiani. Semoga damai selalu menyertai kita semua.

Kalimat diatas merupakan salah satu trending topic di tweeter yang lebih tepatnya tertulis “if santa was asian.”Saya menggarisbawahi tentang retweet yang dilakukan oleh banyak orang amerika atau eropa yang sedikit banyak menggambarkan pandangan mereka tentang orang asia.

Dari beberapa yang saya baca ada yang menulis, “Jika santa orang asia maka hadiah natal semuanya produk China, ups bukannya sekarang pun semua sudah produk China.” Ada lagi, “Hidangan Natal makan nasi bukannya kentang.” Yang lebih kasar, “Anak dibawah 4 tahun tidak mendapat hadiah Natal.” Ada juga, “Hadiah Natal mainan murah, Hadiah natalnya berupa kalkulator.” Dan masih banyak lainnya dari yang bersifat lucu-lucuan sampai yang terasa ekstrim.

Namun dari semuanya dapat disimpulkan bahwa memang begitulah pesepsi mereka tentang orang asia pada umumnya:

1.Orang Asia pemakan nasi bukan kentang.

2.Orang Asia lebih suka membeli barang murah.

3.Orang Asia lebih perhitungan, kalau gak mau dibilang pelit.

Ini semua hanya kesimpulan saya pribadi belum tentu mencerminkan pendapat mereka, karena persepsi orang bisa saja berubah setelah lama menggauli, seperti kata pepatah tak kenal maka tak sayang. Seberapa kenal sih mereka dengan orang asia?

Seringkali kita menilai orang lain dengan tolok ukur kita sendiri. Padahal situasi, kondisi, budaya dan nilai-nilai yang diaplikasikan orang perorang tentu sangat berbeda satu sama lainnya. Sehingga ada salah satu iklan yang mengatakan paling enak di Indonesia, tinggal nongkrong di depan rumah semua sudah tersedia bahkan kadangkala diingatkan “yang belum nyayuuuur.

Selanjutnya bagaimana menurut anda jika santa orang Indonesia?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline