Lihat ke Halaman Asli

Mau Jakarta yang Sungguh "Sehat"?

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1389513833525792600

[caption id="attachment_305569" align="alignnone" width="640" caption="Wilayah Tanah Merah di bagian utara Kelapa Gading, Jakarta Utara"][/caption] Jakarta, kota yang sungguh patut diperbincangkan. Jakarta merupakan kota megapolitan terbesar di Indonesia. Hampir tak ada masyarakat Indonesia yang tak mengenal kota yang merupakan Ibukota Republik Indonesia tercinta. Beragam keunikan dapat ditemukan di kota yang merupakan wilayah berdirinya monas itu. Namun berbagai macam masalah sungguh sangat menghantui kota Jakarta saat ini. Mulai dari masalah kemacetan, kemiskinan, hingga masalah pekerjaan. Yang paling parah adalah semakin “sesaknya” Jakarta, seakan semakin sulit untuk bernapas.

Menumpuknya jumlah penduduk Jakarta disebabkan banyaknya penduduk pendatang dari luar Jakarta yang datang ke Jakarta yang dominasi motifnya demi mencari pekerjaan yang layak demi hidup yang lebih sejahtera. Hal ini menyebabkan ledakan penduduk Jakarta yang luar biasa, di mana terdapat kebanyakan penduduk pendatang dibandingkan penduduk asli Jakarta. Tak jarang juga penduduk pendatang (yang menetap di Jakarta) yang tidak memiliki catatan sipil resmi kependudukan Jakarta.

Dampak yang paling parah adalah banyaknya pengangguran dan kemiskinan. Tak jarang masih banyak pengemis dan berbagai macam sebagainya yang tentunya sungguh mengganggu kenyamanan umum. Kita tunggu saja aksi pak Jokowi-Ahok untuk mengatasi para pengemis yang semakin meresahkan ini.

Salah satu dampak lain yang sangat memprihatinkan adalah kemiskinan di Jakarta yang akan menjadi sasaran perbincangan utama kali ini. Contoh saja adalah wilayah Tanah Merah di bagian utara Kelapa Gading dan wilayah Menteng Kecil dan sekitarnya. Kalau kita membandingkan dengan wilayah sekitar bunderan HI yang menjadi salah satu wilayah paling “luxurious” di ibukota, kesenjangan sosial dan ekonominya sangat dapat terlihat dibandingkan dua wilayah ini.

Kesenjangan sosial dan ekonomi ini dapat dikatakan sudah terlalu jauh. Masalah ini perlu mendapat perhatian penting dari kita semua, baik masyarakat maupun pemerintah karena hal ini juga berhubungan dengan Hak Asasi Manusia untuk hidup yang layak dan sejahtera.

Apakah seperti ini wajah Jakarta yang kita harapkan? Apakah akan begini terus hiruk pikuk yang terjadi di Jakarta? Kita lihat saja. Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang semakin merajalela di tubuh pemerintahan, terutama pemerintah pusat adalah salah satu sumber penyebab kesengsaraan rakyat. Ketidakuletan sebagian besar pejabat pemerintah sangat terlihat dan sungguh menghambat kemajuan negara.

Namun kita janganlah selamanya menyalahkan pemerintah. Sadarkah bahwa sesungguhnya terdapat sikap negatif yang dimiliki masyarakat sendiri? Sikap sebagian masyarakat yang hanya menuntut di saat terdapat masalah di tubuh pemerintah justru akan memperparah keadaan. Di saat pemerintah kesulitan, justru kita harus memberi support agar turut memajukan pemerintah yang sungguh bersih dan lebih transparan serta peduli dan professional.

Sudah saatnya kita lebih proaktif, cerdas, punya pegangan dan pendirian, serta menjauhkan rasa malas, manja, dan hanya meminta-minta saja. Ingat, berpikir dan analisis dahulu secara baik-baik dan matang, barulah berbicara atau bertindak.

Bila kita ingin masalah Jakarta beres, marilah kita terus dukung pemerintah kita. Jangan menanggapi segala kebijakan pemerintah dengan emosi dan tanpa dianalisis terlebih dahulu. Baiklah kita menanggapi dan memberi masukan/aspirasi secara baik dan tenang sehingga tak menimbulkan ketegangan dalam masyarakat.

Pesan juga kepada media, janganlah memberitakan isu yang tidak terlalu “penting” dan malah justru menuai sensasi dan isu-isu yang negatif yang justru memecah-belah masyarakat. Jangan juga mencari informasi terlalu mendalam kepada sumber, terutama seorang pejabat tinggi eksekutif yang malah menganggu kinerjanya dalam melayani masyarakat.

Kita doakan semoga Jakarta baru sungguh-sungguh dapat tercipta dan menjadi kota megapolitan yang sungguh bersih layak, dan sejahtera bagi seluruh masyarakat. Tiada lagi kesenjangan ekonomi-sosial yang parah, serta terwujudnya masyarakat yang cerdas, sejahtera, dan berkarya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline