Pucangsawit, 22 Januari 2025 -Keselamatan di lingkungan sekolah merupakan aspek penting yang sering kali terabaikan, terutama dalam hal kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat seperti gempa bumi atau kebakaran. Menyadari hal ini, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) 1 Universitas Diponegoro (UNDIP) menginisiasi program pembuatan papan Assembly Point di SD Wonosaren, Kelurahan Pucangsawit. Program ini bertujuan untuk menyediakan titik kumpul evakuasi yang jelas bagi warga sekolah, sehingga dapat meningkatkan kesadaran akan prosedur keselamatan di lingkungan pendidikan.
Permasalahan utama yang ditemukan di SD Wonosaren adalah tidak adanya plang atau tanda "Assembly Point", yang berfungsi sebagai titik kumpul ketika terjadi keadaan darurat. Padahal, keberadaan tanda ini sangat penting untuk memastikan proses evakuasi yang lebih tertib dan aman. Bintang Wicaksana, mahasiswa jurusan Manajemen dan Administrasi Logistik Universitas Diponegoro, yang juga merupakan pelaksana program ini, bersama dengan Tim KKN 1 UNDIP, berinisiatif untuk membuat dan memasang papan Assembly Point di sekolah tersebut.
Foto bersama setelah pemaparan materi mitigasi dan adaptasi bencana
Bintang Wicaksana menyampaikan bahwa program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Tim KKN 1 UNDIP terhadap aspek keselamatan di sekolah. "Kami melihat bahwa kesiapsiagaan terhadap bencana sangat penting, namun masih banyak sekolah yang belum memiliki titik kumpul evakuasi yang jelas. Oleh karena itu, kami ingin memberikan kontribusi nyata dengan menyediakan papan Assembly Point di SD Wonosaren," ujarnya.
Proses pemasangan papan Assembly Point ini mendapatkan sambutan positif dari pihak sekolah. Kepala SD Wonosaren menyampaikan apresiasinya kepada Tim KKN 1 UNDIP atas perhatian mereka terhadap keselamatan di sekolah. "Kami sangat berterima kasih atas inisiatif dari teman-teman KKN UNDIP. Dengan adanya papan Assembly Point ini, siswa dan guru bisa lebih siap dalam menghadapi keadaan darurat," ungkapnya.
Selain pemasangan papan Assembly Point, Tim KKN 1 UNDIP juga memberikan sosialisasi singkat kepada siswa mengenai cara menggunakan titik kumpul ini dalam skenario darurat dan belajar juga tentang mitigasi dan adaptasi bencana. Dengan adanya edukasi ini, diharapkan warga sekolah semakin sadar akan pentingnya keselamatan dan mampu bertindak cepat serta terkoordinasi dalam situasi yang tidak terduga.
Program ini menjadi bukti bahwa mahasiswa dapat berperan aktif dalam memberikan solusi nyata bagi masyarakat. Diharapkan, inisiatif ini bisa menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Kelurahan Pucangsawit dan sekitarnya, serta mendorong lebih banyak pihak untuk memperhatikan aspek keselamatan di lingkungan pendidikan. Dengan adanya papan Assembly Point, kini SD Wonosaren memiliki fasilitas keselamatan yang lebih baik dan lebih siap menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI