Lihat ke Halaman Asli

Yang Tersisa

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Masih hangat terasa
Erat genggaman tanganmu
Meskipun bulan tlah berganti bulan dan
Tahun tlah berganti tahun
Namun...
Penyesalan itu terpatri lekat
Dalam jiwa...
Haruskah kutunjukkan rasa ini
Pada dunia...
Meskipun beribu untaian kata
Meskipun beribu tetesan air mata
Kecewa terpatri jelas dirona wajah
Kini...
Yang tersisa hanya rintik hujan
Yang tersisa hanya kesepian yang mendera
Kucoba pejamkan mata dan
Memaknai bait demi bait penyesalan
dalam hati...
Mengapa kamu harus hadir dalam hidupku
kalau hanya sebatas ilusi
Mengapa dan mengapa...
Betapa ku ingin menghapus
Halaman demi halaman dalam hidupku
Saat bersamamu....
Kuberharap sangat dalam tiap Do'aku.

Pattunuang 200213

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline