Lihat ke Halaman Asli

Anjuran Rasulullah untuk Tidak Menimbun Harta dan Barang

Diperbarui: 3 Juli 2021   00:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anjuran Rasulullah untuk Tidak Menimbun Harta dan Barang (unsplash/ali-arif-soydas)

(Afzalur Rahman, 1995 : 112 ) Saat ini, di mana-mana banyak masyarakat, penjual, dan lainnya yang melakukan penimbunan atau penyembunyian harta atau barang. Seperti halnya yang kita lihat di televisi, semua berita kebanyakan tentang penyembunyian harta.

Padahal sebenarnya, di dalam islam yang namanya orang yang menimbun atau menyembunyikan hartanya yang dikumpulkan adalah musuh nyata dari masyarakat. 

Jadi mereka sudah mempersulit jalannya industri kalau begitu caranya bisa menghambat kemajuan dan pembangunan Negara. Seharusnya harta yang mereka punya digunakan untuk menghasilkan  keuntungan masyarakat dan kapitalis-kapitalis itu sendiri.

Baca juga : Menggapai Jannah melalui Harta yang Berkah

Para ulama juga ada yang mengatakan menimbun barang atau yang sering disebut dengan ihtikar ini adalah membeli sesuatu dan menahannya agar menjadi langka disekitaran masyarakat sehingga harganya naik yang menyebabkan kemudaratan pada manusia.

Di dalam hadis sudah dikatakan bahwa yang namanya menimbun atau menyembunyikan harta atau barang itu dosa seperti hadis dibawah ini:

: : (        

 yang artinya: "Dari Ma ' mar ia berkata, Rasul SAw bersabda: barang siapa yangmenimbun barang, maka ia bersalah ( berdosa )" ( HR Muslim ).

 Menimbun atau menyembunyikan dalam syara' itu berarti ihtikar yang artinya adalah tindakan menyimpan atau menimbun harta  yang tidak ingin dijual atau diberikan kepada orang lain.

Tindakan seperti ini menimbulkan sifat keserakahan atau ketamakan didalam diri kita. Sifat yang seperti inilah yang membuat kita selalu merasa kekurangan. Orang yang menimbun barang ini hanya ingin menuruti nafsu mereka yang hanya ingin untung dan untung. 

Tetapi mereka tidak memikirkan orang lain yang membutuhkan barang itu. Seperti contohnya  orang yang memasok barangnya di pasar, mereka tidak cepat-cepat memasok barang tersebut. Mereka menunggu waktu hingga harga jualnya melonjak. Mereka melakukan hal itu hanya semata-mata ingin mendapatkan untung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline