Artikel ini membahas peran teknologi dalam membangun masa depan yang berkelanjutan secara global. Dalam era modern yang penuh tantangan, teknologi telah menjadi harapan baru dalam mengatasi masalah lingkungan yang kompleks. Dalam artikel ini, kami menyoroti empat aspek utama yang menjadi fokus perubahan berkelanjutan: energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, transportasi berkelanjutan, dan smart cities.
Pada bagian energi terbarukan, artikel menjelaskan bagaimana teknologi energi surya dan angin telah berkembang pesat dan menyediakan sumber energi bersih yang dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Kemajuan dalam teknologi pengembangan baterai juga membantu menyimpan energi terbarukan secara efisien.
Pada bagian pertanian berkelanjutan, artikel menggambarkan bagaimana teknologi presisi pertanian menggunakan sensor, drone, dan analisis data dapat membantu petani dalam mengelola tanaman mereka dengan lebih efisien. Ini mengurangi penggunaan pestisida berlebihan dan mengoptimalkan penggunaan air dan nutrisi.
Pada bagian transportasi berkelanjutan, artikel menjelaskan bagaimana teknologi kendaraan listrik, kendaraan otonom, dan konsep mobilitas berbagi telah mengurangi emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi. Penggunaan sepeda dan transportasi umum juga telah ditingkatkan dengan bantuan teknologi.
Pada bagian smart cities, artikel menjelaskan bagaimana penggunaan teknologi terhubung dalam infrastruktur kota dapat meningkatkan efisiensi energi, pengelolaan limbah yang cerdas,
dan penggunaan data dalam pengambilan keputusan. Ini membantu menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih berkelanjutan.
Artikel ini menyimpulkan bahwa teknologi telah memainkan peran penting dalam transformasi global menuju keberlanjutan. Namun, penting untuk menggunakan teknologi dengan bijaksana dan bertanggung jawab. Dalam membangun masa depan yang berkelanjutan, penggunaan teknologi yang berkelanjutan harus diprioritaskan dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan.
Kata Kunci: masa depan berkelanjutan, teknologi, energi terbarukan, pertanian berkelanjutan, transportasi berkelanjutan, smart cities.
"Berbagai pembatasan itu tidak membuat aktivitas sektor industri, terutama industri esensial, sepenuhnya berhenti. Para pelaku industri ikut berpartisipasi pada upaya pengendalian pandemi agar tetap produktif untuk membantu pemulihan ekonomi," kata Presiden Joko Widodo dalam sambutannya pada acara pembukaan Regional Conference on Industrial Development (RCID) ke-2 di Jakarta Pusat, Rabu (10/11/2021).
Menurut Presiden, strategi rem dan gas tersebut membuahkan berbagai hasil. Misalnya pada pemulihan sektor industri di Indonesia, yang menunjukkan tren positif pada kinerja pertumbuhannya. "Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia di bulan Oktober 2021 mencapai 57,2 atau meningkat bila dibandingkan bulan sebelumnya di angka 52,2," ungkapnya.
Kepala negara menegaskan, pandemi bukan hanya memberi ujian, tetapi juga menciptakan sebuah peluang baru. Dampak luas pandemi memaksa dunia melakukan transformasi digital lebih cepat, serta mendorong sektor industri turut berubah dan beradaptasi secepat-cepatnya. "Digitalisasi industri memang menjanjikan, yakni meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan nilai tambah yang memberikan peluang untuk berkembang, bahkan melompat. Namun harus disadari transformasi digital dapat menghadirkan digital paradoks," paparnya. Karena itu, transformasi digital harus mendukung pembangunan industri yang inklusif dan berkelanjutan dengan memperbesar partisipasi pelaku UMKM dalam global value chain, memperkuat SDM sektor IKM, mendorong berjalannya ekonomi sirkular, serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam.