Lihat ke Halaman Asli

Bintang Petralina

Mahasiswa Doktoral Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Makasar

Pemberdayaan Perempuan Subagai Upaya Peningkatan Deteksi Dini Komplikasi Kehamilan

Diperbarui: 22 Mei 2022   13:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Salah satu barometer kinerja sistem kesehatan adalah seberapa baik pemberdayaan perempuan selama kehamilan, persalinan, dan setelah melahirkan.  Indikator tersebut akan berdampak pada angka kematian ibu. Angka kematian Ibu di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 177 kematin per 100.000 kelahiran hidup pada Tahun 2017  . Sementara banyak penjelasan telah diajukan untuk menjelaskan tren ini - pelaporan yang lebih baik, peningkatan prevalensi kondisi kronis, dan dampak rasisme struktural dan kemiskinan - para ahli sepakat bahwa sebagian besar kematian ibu dapat dicegah.

Meningkatnya kematian ibu menunjukkan kurangnya pendekatan bangsa kita terhadap kesehatan ibu, termasuk kurangnya pengawasan medis dan dukungan sosial selama periode postpartum dan koordinasi yang tidak memadai antara penyedia layanan kebidanan dan primer. Masalah pelaporan juga menempatkan perempuan pada risiko tinggi terhadap komplikasi kehamilan. Solusi baru perlu ditemukan untuk memperbaiki kekurangan dengan memberikan layanan yang lebih mendukung di sekitar wanita yang berisiko tinggi terhadap kebutuhan sosial atau medis mereka dengan meningkatkan dukungan pada perempuan. Sehingga bukan hanya fokus pada upaya untuk mengurangi komplikasi selama kehamilan, namun juga mempromosikan persalinan yang lebih aman melalui ilmu pengetahuan dan praktik terbaik.

Melahirkan sering kali merupakan pengalaman traumatik yang memberdayakan perempuan yang menimbulkan stres pada tubuh dan jiwa ibu serta bayi mereka dalam risiko. Meningkatkan kesehatan ibu pada masa kehamilan merupakan kesempatan untuk melibatkan perempuan dalam perawatan rutin, terutama mereka yang belum pernah mengunjungi dokter. Kunjungan antenatal berfungsi sebagai kesempatan untuk deteksi dini dan mengatasi masalah yang mungkin merupakan kondisi kronis yang tidak terdiagnosis, termasuk hipertensi dan diabetes, atau masalah perilaku kesehatan yang dapat diperburuk oleh kehamilan.

Upaya yang dapat dilakukan oleh ibu hamil sebagai wujud pemberdayaan terhadap kahamilannya dapat dilakukan melalui kelas ibu hamil. Kelas ibu hamil merupakan kelompok belajar bagi para calon ibu tentang kesehatan bagi ibu hamil secara keseluruhan. Tujuan kelas ibu hamil adalah meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru lahir, mitos, kepercayaan, adat istiadat setempat, penyakit menular seksual dan akte kelahiran. Meningkatnya pengetahuan ibu hamil akan berdampak pada kemampuan ibu dalam melakukan deteksi dini terhadap komplikasi yang terjadi dalam kehamilan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline