Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa Tata Boga UM GarapInovasi Kuliner Berbasis Potensi Desa Sidodadi Malang

Diperbarui: 2 Desember 2022   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Malang (16/11)--Desa Sidodadi merupakan salah satu desa yang berada di Kabupaten Malang, tepatnya di Kecamatan Gedangan. Letak Desa Sidodadi berdekatan dengan pantai-pantai yang ada di Malang Selatan, salah satunya pantai Bajul Mati. Mayoritas masyarakat Desa Sidodadi bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian wilayah Desa Sidodadi ditanami pisang. Sehingga potensi yang ada di desa tersebut berasal dari pisang dan jantung pisang. Akan tetapi masyarakat sekitar kurang terampil dalam memanfaatkan potensi yang ada dengan baik.

Dok. pribadi

Tim Mahasiswa Universitas Negeri Malang prodi S1 Pendidikan Tata Boga 2019 yang dibimbing oleh Ibu Dr. Nunung Nurjanah, M.Kes., Prof.Dr.Rina Rifqie Mariana, M.P., dan Ibu Dr.Dra Titi Mutiara Kiranawati, M.P memberikan pelatihan kepada warga desa Sidodadi Kecamatan Gedangan tentang inovasi produk olahan pangan yang berbahan dasar pisang raja awak dan jantung pisang kepok yang mana merupakan potensi dari desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang. Kegiatan ini merupakan sebuah implementasi dari mata kuliah Karya Cipta Boga yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 Pendidikan Tata Boga Universitas Negeri Malang.

Dalam kegiatan Karya Cipta Boga di Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, Mahasiswa memberikan pelatihan kepada warga desa dengan menciptakan 4 produk olahan dari pisang raja awak dan jantung pisang antara lain lidah kucing pisang (likupis) oleh Agustinus Bagus, Bakpia kukus "King Awak" oleh Fathimah Izzah, lumpia ontong (lumontong) oleh Cherisky Putri, dan abon jantung pisang ikan tongkol (bonjapi) oleh Frenika Yugita. Tujuan pelatihan dan pengabdian tersebut untuk menambah keterampilan masyarakat sekitar khususnya pengelola UMKM di desa Sidodadi dalam mengolah potensi yang ada menjadi produk yang memiliki nilai jual.

Kegiatan pelatihan dilakukan oleh keempat mahasiswa dan dibantu oleh peserta pelatihan.  Agustinus Bagus mendemokan dan menjelaskan produk "likupis" atau lidah kucing pisang yang merupakan jenis kue kering yang berbentuk seperti lidah kucing, namun dibuat dari subtitusi tepung pisang raja awak dan terigu serta bahan tambahan lain seperti margarin yang menjadikan cookies ini memiliki tekstur yang crispy dan berasa pisang. Cherisky membuat produk lumpia dan menjelaskan bahwa "lumontong" atau lumpia ontong merupakan lumpia yang didalamnya diisi dengan jantung pisang yang telah disisir memanjang dan direbus untuk menghilangkan getahnya dan di tumis dengan daging ayam, telur dan bumbu lain hingga kering lalu digunakan sebagai isian lumpia. Produk lumontong ini cocok untuk dijadikan olahan frozen food.

Fathimah Izzah mendemokan dan menjelaskan produk Bakpia Kukus "King Awak" dengan perlakuan mengganti 100% bahan utama tepung terigu dengan tepung pisang raja awak. Karakteristik tepung yang berbeda menjadikan hasil produk tidak sama (lebih serat dan padat) walau dengan resep dan perbandingan tepung yang sama, sehingga dilakukan penambahan kuning telur yang membuat produk menjadi lebih lembut dan dapat diterima oleh masyarakat dibanding tanpa penambahan kuning telur. Dalam pengolahannya bakpia ini dikukus dengan cetakan kecil diameter 4 cm dan diberi isian coklat sehingga memiliki rasa yang manis dan bentuk yang mungil. Frenika Yugita mendemokan dan menjelaskan bahwa "bonjapi" atau abon jantung pisang ikan tongkol yang dibuat dari jantung pisang kepok dengan ditambah ikan tongkol dan rempah sehingga mengandung banyak protein dan tinggi serat, dengan cita rasa yang gurih cocok untuk pelengkap makan sehari-hari. Dalam pembuatan abon ini, jantung pisang yang telah disisir dan direbus dimasak bersama dengan daging ikan tongkol yang telah disisir, bumbu, dan santan hingga meresap lalu digoreng hingga kering.

Kegiatan dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK, Pelaku UMKM di Desa Sidodadi, Dosen Pembimbing Karya Cipta Boga Dr. Nunung Nurjanah, M.Kes., Dr.Dra. Titi Mutiara Kiranawati, M.P., Dr.Ir. Ummi Rohajatien, M.P., dan mahasiswa Karya Cipta Boga.  Kegiatan berlangsung di aula Kantor Desa Sidodadi Kecamatan Gedangan dipandu oleh Yunus Audi. Acara dibuka dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya dilanjutkan sambutan oleh Dr. Nunung Nurjanah, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Karya Cipta Boga di Desa Sidodadi dilanjutkan sambutan oleh Bapak Soelan selaku Kepala Desa Sidodadi, penyerahan vandel oleh  Dosen Pembimbing Karya Cipta Boga kepada Kepala Desa Sidodadi, pelatihan keempat produk mahasiswa kepada ibu-ibu PKK dan pelaku UMKM dan dilanjutkan tanya jawab (pembagian doorprize) serta penutupan. Kegiatan pelatihan ini berlangsung dengan lancar. Antusias peserta pelatihan di Desa Sidodadi dalam mengikuti kegiatan ini membawa pengaruh positif, untuk kedepannya diharapkan adanya inovasi produk baru yang dapat dikembangkan dan masyarakat lebih memanfaatkan potensi yang ada sehingga dapat menjadi nilai jual yang lebih tinggi.

Dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline