Lihat ke Halaman Asli

Dunia Bilang, Tanah Kita Telah Jadi Kuburan Massal Rohingya - Dialog Pilu Ma dan Bocah Rakhine

Diperbarui: 6 Juli 2015   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

“Ma, apa Tuhan telah tak sayang kita, dan umat Ia lagi di bumi Arakan ini?”

“bukan lagi tak sayang, tapi lebih menguji Ia pada kita.”

“lantas, mengapa duka perih, tangis darah, dan reruntuhan puing hunian ibadah kita di Kemboh, Furam, Zailar, Buhor, dan kampung lainnya hanya dianggap sebagai epik dan keluhan luka kaum pendatang? dan, mengapa pula Ia biar mengambangkan puluhan ribu lebih bangkai-bangkai syahid di kampung kita?

“Nak, Maha memahaminya Ia dari kita, Maha mengaturnya Ia dari kita, Maha membuatnya jadi Ia lebih pada kita, agar taatnya kita oleh-Nya.”

“mengapa baru hari-hari ini dilakukan Ia, Ma?”

“agar berlaku membacanya kita!”

Kotabumi, Syawal 2013




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline