Artikel Argumentasi
Pendidikan Masa Penjajahan di Indonesia
1536
Pada 1536, Antonio Galvano seorang penguasa Portugis mendirikan sekolah-sekolah seminari agama Katolik untuk anak-anak dari pemuka-pemuka pribumi di Maluku.
1854
Pada tahun 1854 ada beberapa bupati yang mendirikan "sekolah-sekolah kabupaten",tetapi hanya untuk mendidik calon-calon pegawai. Kemudian pada tahun 1854 itu juga didirikan "sekolah bumiputera", yang hanya mempunyai 3 kelas. Rakyat hanya diberikan pelajaran membaca, menulis, dan berhitung.
1899
Pada penghujung abad ke-19, Hindia-Belanda memutuskan mendirikan STOVIA untuk menghasilkan dokter-dokter yang berasal dari kalangan pribumi di Batavia. Selain itu, STOVIA berperan menjadi tempat persemaian para remaja-remaja pribumi dalam menumbuhkan semangat nasionalisme.
1904
Pada 16 Januari 1904, Dewi Sartika membuka Sakola Istri (Sekolah Perempuan) atau sekolah untuk perempuan dengan jumlah peserta didik 20 orang di Bandung. Pada tahun 1910, sekolah istri berganti nama menjadi sakola kautamaan istri. Sekolah Istri tersebut terus mendapat perhatian positif dari masyarakat.