PENDAHULUAN
Tatanan dunia, pada periode modern, dibentuk oleh sejumlah tren multipolar. Yang paling signifikan dari ini adalah munculnya apa yang disebut "kekuatan baru". Ini adalah baru, atau calon, kekuatan besar abad ke-21. Beberapa negara bagian sudah memiliki pengaruh regional yang signifikan seperti Brasil dan, mungkin, Argentina, Cile, Meksiko, dan Venezuela di Amerika Latin; Afrika Selatan dan Nigeria di Afrika; Israel, Mesir, Arab Saudi dan Iran di Tengah Timur; dan Korea Selatan, Indonesia, Pakistan dan Australia di Asia dan Oseania. Namun, sejumlah kekuatan lain telah memperoleh, atau memperoleh, signifikansi yang lebih luas, dan mungkin global. Ini termasuk, yang paling jelas, Cina, Rusia dan India, tetapi juga Jepang dan Uni Eropa. Di antara mereka, dan bersama-sama dengan Amerika Serikat, kekuatan-kekuatan ini mencakup lebih dari setengah populasi dunia, sekitar 75 persen dari PDB global dan sekitar 80 persen dari pengeluaran pertahanan global.
Dari semua kekuatan yang mungkin menyaingi, dan bahkan mengungguli, AS, yang paling signifikan tidak diragukan lagi adalah China. Memang, banyak yang meramalkan bahwa abad ke-21 akan menjadi abad China, seperti halnya abad ke-20 yang seharusnya menjadi abad Amerika. Dasar status kekuatan besar China adalah kemajuan ekonominya yang pesat sejak diperkenalkannya reformasi pasar pada pertengahan 1970-an di bawah Deng Xiaoping (1904-1997), fase paling dramatis yang baru dimulai pada 1990-an. Tingkat pertumbuhan tahunan antara 8 dan 10 persen selama hampir tiga puluh tahun (sekitar dua kali tingkat yang dicapai oleh AS dan negara-negara barat lainnya) berarti bahwa China menjadi pengekspor terbesar dunia pada tahun 2009, dan pada tahun 2010 mengambil alih Jepang untuk menjadi pengekspor terbesar di dunia. perekonomian terbesar kedua. Pada tahun 2010, ekonomi China 90 kali lebih besar daripada tahun 1978. Dengan populasi terbesar di dunia (1,3 miliar pada tahun 2007), China memiliki pasokan tenaga kerja murah yang tampaknya tidak ada habisnya, membuatnya semakin menjadi jantung manufaktur ekonomi dunia. Ketangguhan model ekonomi China lebih jauh ditunjukkan oleh kemudahannya melewati krisis global pada krisis keuangan 2007-09.
China juga memiliki kapasitas militer yang berkembang, berada di urutan kedua setelah AS dalam hal pengeluaran senjata. Peran global China yang muncul terbukti dalam pengaruh yang sekarang diberikannya di dalam WTO dan G-20 dan atas isu-isu seperti perubahan iklim, serta dalam hubungan sumber daya yang semakin kuat dengan Afrika, Australia dan sebagian Timur Tengah dan Amerika Latin. Aspek yang sering terabaikan dari pengaruh China yang tumbuh adalah kebangkitan kekuatan "lunak" yang luar biasa. Hal ini mencerminkan pentingnya Konfusianisme dalam memberikan landasan budaya untuk kerja sama di Asia, dan daya tarik warisan anti-imperialisnya di Afrika dan di sebagian besar wilayah Selatan yang sedang berkembang. Sebaliknya, reputasi Amerika Serikat dan kekuatan Barat biasanya dinodai oleh kolonialisme dalam satu atau lain bentuk.
PEMBAHASAN
China adalah negara terluas di daratan Asia yang masih berdiri dengan bentuk pemerintahan komunis. Meskipun begitu, terdapat substansi vital yang menjadi perhatian, sebagai suatu kekuatan yang memiliki ekonomi terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat dan juga penguasa hak veto dalam Dewan Keamanan PBB , China adalah satu - satunya negara komunis dengan bentuk pemerintahan party state system yang dapat mempunyai pertumbhan ekonomi signifkan diantara negara G20 ( Lawrence & Martin,2013,hal. 1 ). Party-state system ialah suatu bentuk sistem pengelolaan kenegaraan dengan keberadaan partai sebagai motorik utama baik sebagai pengontrol sosial masyarakat, ekonomi maupun politik (Suzuki, 2016, hal. 1).
Sistem ini juga diartikan sebagai bagian dari bentuk sistem politik kenegaraan nasional China yang saling terjalin rekat dengan Partai Komunis sebagai partai satu - satunya yang berdiri di tengah kehidupan politik China. Sistem party-state menempatkan Partai Komunis China untuk memiliki peran signifikan dalam mengontrol dan mengarahkan sistem tugas-tugas pemerintahan, sedangkan pemerintah pusat memegang kekuasaan dan wewenang utama di dalam negara kesatuan Republik Rakyat Cina (Melati, 2013, hal. 2). Dengan demikian Partai Komunis China menjadi aktor yang menentukan corak pemerintahan China. Pembentukan pemerintah China dibangun diatas dasar yang berbentuk republik dengan sistem demkrasi komunis. Hal ini membawa suatu resikob pada sistem kehidupan bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara di China. Negara bertanggung jawab penuh untuk mengendalikan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.
Dasar - dasar komunisme sangat mempengaruhi dan terlibat dalam kehidupan politik di China. Hal ini dapat dilihat dari tingkat popularitas Partai Komunis China beserta jajarannya yang mewarnai kehidupan politik di China hingga sekarang. Paratai Komunis China secara solid bahu membahu mempertahankan kekuasaannya sehingga tetap kokoh menjadi pemegang kuasa terbesar di China. Dengan kekuatan partai yang mengontrol jalannya pemerintahan melalui interlocking system (proteksionis) dari personel partai dan struktur paralel pada partai, negara dapat tetap solid dan kuat. Birokrasi China diisi oleh anggota-- anggota dari CPC, yang terdiri dari kaum elite (kepemimpinan), top elite (kader senior dalam partai dan pemerintahan), intermidiete-level (staf partai dan kantor pemerintahan), dan basic level (kader yang berhubungan langsung dengan rakyat).
China yang semakin kuat di tatanan internasional mendoronga China untuk hadir sebagai suatu negara yang harus jeli dalam mengelola segala isu di luar negaranya (Jakobson & Knok, 2010, hal. 8). Dalam laporan tertulis dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) pada tahun 2010, New Foreign Policy Actors in China, dijelaskan apabila hal tersebut menyebabkan adanya berubahan tatatan fungsi yang melibatkan aktor lain untuk turut mengambil peran dalam pemantauan dan menjadi pelaksana dalam urusan luar negeri China, khususnya peran partai, pemerintah dan pemimpin militer China. Sejak tahun 1998, fungsi kementerin tersebut bertindak sebagai pelaksana tugas urusan luar negeri atau pelaksana kebijakan politik luar negeri China . China dalam pergolakannya sebagai kekuatan yang disegani di kancah global, diperkuat oleh empat potensi utama, yaitu : Ekonomi dan Militer serta Politik dan Budaya.
POTENSI EKONOMI DAN MILITER CHINA
China merupakan salah satu negara yang mempunyai peran besar dala tatanan dunia. Pertumbuhan ekonomi telah membawa indikator yang penting bagi China untuk dapat menunjukkan taringnya di panggung global. Data ekonomi menunjukkan bahwa China merupakan negara dengan kuantitas perdagangan terbesar keempat di dunia, posisi ini berubah dari urutan 32 pada tahun 1978 dan 10 pada tahun 1997. Angka Gross Domestic Product (GDP) 13.00 persen, menempatkan China menjadi negara terbesar kedua setelah Amerika Serkat dalam hal produksi komoditas pada tahun 2005.
Kemunculan China sebagai aktor utama global yang patut disegani telah menjadi salah satu hal yang luar biasa dalam menunjkkan bagaimana ekoomi global bertumbuh dealam beberapa waktu terakhir. Peran China dalam integrasi ekonomi melalui perdagangan dan investasi menjadi unsur utama atas posisi ekonomi China saat ini.Kini, China merupakan jaringan (link) penting bagi berbagai negara global, khususnya dalam bidang jaringan produksi (Ozyurt, 2010, hal. 1).
Afrika menjadi salah satu kawaswan yang memiliki jalinan penting dalam hal ekonomi dengan China. Bagi Afrika, China merupakan kawan utama dan investor yang menyediakan proyek produk murah, pembangun infrastruktur kawasan dan pembangkit ekonomi mereka. Sedangkan bagi China , Afrika merupakan kawasan penyedia sumber daya alam dalam melaksanakan produksi industri di negara mereka.