Kemunculan suatu permukiman kumuh menjadi salah satu masalah yang hadir di suatu perkotaan.. Seperti yang terjadi di Cilacap, kabupaten dengan garis pantai terpanjang di Jawa Tengah yaitu mencapai 201,9 km memiliki potensi maritim yang menjajikan .
Pada tahun 2018 sendiri sektor perikanan di Cilacap khsususnya produksi ikan laut mencapai 10.787 ton dengan nilai produksi mencapai lebih dari 40 miliar rupiah.
Hal ini membuat sektor maritim menjadi salah satu sektor unggulan Cilacap selain sektor perindustrian.Potensi inilah yang kemudian menjadikan Cilacap membangun berbagai fasilitas pendukung seperti Tempat Pelelangan Ikan yang disediakan di 10 wilayah berbeda dengan potensi perikann yang tinggi.
Berbatasan langsung dengan Samudera Hindia menjadi salah satu alasan mengapa potensi maritim di Cilacap dapat terus bekembang meski sempat mengalami naik turun dalam produksinya. Lalu bagaimanakah korelasi antara potensi maritim di Cilacap dengan keberadaan pemukiman kumuh ?
Secara geografis Kabupaten terluas kedua di provinsi Jawa Tengah ini memiliki kenampakkan alam yang beragam . Salah satunya keberadaan kawasan pesisir .Kawasan perkotaan di Cilacap terletak di wilayah Kecamatan Cilacap Selatan.
Kawasan perkotaan yang bercorak seperti pusat kota di Pulau Jawa pada umumnya seperti kebeadaan alun-alun , masjid agung , tempat kediaman bupati serta penjara dalam satu kawasan. Kawasan perkotaan ini dipenuhi pusat perbelanjaan dan kompleks pertokoan.
Pusat perkotaan ini sendiri berjarak kurang dari 3 kilometer dari kawasan pesisir. Keberadaan pusat perkotaan di wiayah Kecamatan Cilacap Selatan dengan segala fasilitas pendukung yang ada membuat kepadatan penduduk di wilayah ini menjadi yang tertinggi di Kabupaten Cilacap yaitu mencapai 9.281 jiwa/km2 atau sekitar 92 jiwa/ha .
Permasalahan timbul dikareanakan jarak antara kawasan pesisir dan pusat perkotaan yang cukup dekat. Kawasan pesisir dengan potensi maritim yang menjajikan tak lepas dari keberadaan nelayan yang berperan penting akan keberlangsungan potensi maritim di Cilacap.
Kawasan pesisir tersebut terus mengaalami peningkatan jumlah penduduk seiring berjalannya waktu dikarenakan potensi kepariwisataan juga berkembang di kawasan ini.
Dilansir dari radarbanyuamas.co.id terdapat sekitar 14 kawasan kumuh di Cilacap yang sudah mejadi SK bupati No 663/514/24/14 tentang penetapan perumahan pemukiman kumuh Kabupaten Cilacap tahun 2014. Beberapa kawasan tersebut berada di Kelurahan Cilacap, Tegalreja, Sidakaya,Tambakreja, dan Tegal Kamulyan yang keseluruhannya merupakan bagian dari Kecamatan Cilacap Selatan.
Kepadatan penduduk di Cilacap Selatan yang tinggi menjadi faktor utama banyaknya keberadaan pemukiman kumuh di daerah tersebut. Karena bebagai faktor tadi konsentrasi permukiman kumuh pun berada di kawasan yang memiliki akses terdekat dengan pantai dan area sekitar muara sungai.