Lihat ke Halaman Asli

Bintang Fathimah

Mahasiswa UPN "Veteran" jakarta - Akuntansi

Implementasi Art Therapy dalam Menangkal Stress dan Depresi di Era Modern

Diperbarui: 6 Oktober 2023   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Di era modern ini kita dipaksa untuk tetap waras demi menjalani hidup. Tidak sedikit orang yang merasa hidupnya jenuh dan tak tentu arah. Orang-orang menjadi buta akan penting nya kebahagiaan hidup, bukan hanya dilihat dari nilai material tetap juga dari kebahagiaan jiwa. Sebenarnya hidup di era modern juga memiliki berbagai macam kemudahan tetapi dari kemudahan-kemudahan itu juga terdapat harapan-harapan baru untuk bisa bersaing, di titik persaingan ini lah yang membuat banyak orang tertinggal dan gagal mencapai tujuan. Di tahap yang lebih serius banyak orang yang mengalami stress dan depresi karena gagal mencapai tujuan, kurangnya motivasi, serta dukungan dari orang-orang disekitar nya. Lingkungan yang tidak positif juga salah satu penyebab kita mengalami stress, apalagi jika ditekan untuk hidup sempurna oleh orang sekitar membuat kita hidup untuk memenuhi ekspetasi orang lain tanpa memikirkan kestabilan mental kita. 

Banyak orang di era modern ini menganggap remeh seni, padahal dari hal yang dianggap remeh ini bisa memiliki pengaruh yang besar bagi kebutuhan jiwa kita. Pada dasarnya semua orang pasti bisa menciptakan seni, karena kita memiliki jiwa kreativitas dalam diri masing-masing. Kreativitas inilah yang kita gunakan untuk menuangkan seni. Seni tidak dapat dinilai dari seberapa bagus karya kita, seni itu tidak bisa dinilai dengan sempurna, karena semua orang memiliki perspektif berbeda tentang seni. Akan tetapi, seni dinilai dari seberapa unik karya kita dan seberapa kreatif kita dalam menuangkan ide. Seni juga melibatkan perasaan dan emosi dari pembuat seni tersebut, sehingga seni itu dapat berkomunikasi kepada pelihat tentang perasaan dari pembuat seni.

Dari seni yang sering kita anggap remeh ternyata bisa menjadi salah satu terapi yang dinilai bisa membantu dalam menangkal depresi dan stress. Art Therapy adalah sebuah proses membuat karya seni dengan mengeluarkan segala hal-hal negatif dalam diri. Art therapy mengandalkan kreativitas kita dalam menuangkan emosi, ide, dan mengekpresikan diri melalui seni. Terapi seni ini memiliki banyak jenis, ada terapi musik, terapi tari, terapi drama, terapi menulis, dan terapi suportif ekspresif. 

Dalam melakukan terapi ini tidak diperlukan kemampuan seni yang luar biasa. kalian hanya perlu menuangkan ide dan emosi dalam sebuah karya seni, semisal kalian hanya membuat coret-coretan atau sekadar mendengarkan musik juga sudah termasuk terapi seni.

Terapi seni dinilai sangat efektif untuk meringankan stress dan depresi, karena membantu membuat tubuh kita rileks dan pikiran kita menjadi lebih tenang sehingga pikiran-pikiran dan energi buruk dalam diri kita bisa menghilang. Akibatnya, konflik dalam diri kita akan mereda dan timbulah perasaan nyaman dan damai. Art therapy ini bisa dilakukan oleh seluruh kalangan usia, tidak ada pembatasan usia untuk melakukan terapi ini. 

Sayangnya, masih banyak orang yang awam dengan istilah art therapy dan bagaimana penerapannya. Padahal terapi ini bisa dilakukan dimana saja, kapan saja, dan bisa dilakukan oleh individu ataupun kelompok. Kalian juga bisa melakukannya secara mandiri, tidak perlu pengawasan dari ahlinya. Akan tetapi, jika kalian ingin melakukannya di bawah pengawasan profesional, kalian bisa konsultasi kepada psikolog sehingga kegiatan yang kalian lakukan akan lebih tearah. 

Di era yang sudah modern ini, kita juga mendapat kemudahan dalam menerapkan terapi ini, anggap saja ketika kita ingin terapi musik yaitu dengan mendengarkan sebuah lagu, kita dapat mengakses musik tersebut dengan mudah dan cepat seperti menggunakan Spotify, YouTube, Joox dan platform lainnya. berbagai kemudahan dalam melakukan terapi yang satu ini memiliki dampak yang juga sangat baik bagi kesehatan mental kita. 

Kita juga dapat membentuk kelompok untuk melakukan terapi yang satu ini, dengan adanya kelompok kita dapat melihat dan merasakan segala macam emosi yang mereka alami, misal dengan membuat kelompok terapi lukisan, kita dapat melihat coretan, warna, bentuk yang mereka lukis dengan menuangkan segala emosi dan perasaannya. Selain itu, kalian juga tidak perlu merasa malu atau takut untuk melakukan terapi yang satu ini dalam bentuk kelompok, karena tidak ada batasan dalam membuat karya seni nya, tidak ada yang lebih bagus atau jelek, tidak ada yang menang atau kalah, disini kalian semua berusaha untuk melepaskan emosi negatif dalam diri masing-masing dan mencurahkannya dalam sebuah karya. 

Setelah melakukan terapi ini sudah pasti banyak manfaat yang akan kita terima. Art therapy membantu kita untuk melawan stress dan depresi, karena dengan terapi ini pikiran kita akan jauh lebih positif dan emosi kita akan lebih terkendali. Selain itu, terapi ini juga dapat meningkatkan kepercayaan diri, karena salah satu tujuan dalam terapi ini adalah ketika kita bisa menghargai diri kita sendiri sehingga ketika semua itu sudah tercapai kita akan melihat diri kita sebagai sesuatu yang berharga. Kita juga akan lebih mudah mengekspresikan diri dengan berbagai macam media seni. 

Pada akhirnya, setelah melakukan terapi ini kita memilki mental yang lebih sehat, karena art theraphy ini menyebuhkan kita dari segala pikiran negatif dan mengantarkan kita kepada ketenangan jiwa. Art Therapy sebagai salah satu bentuk kemudahan dalam menyembuhkan diri ini perlu diketahui oleh manusia pada era modern yang hidup diambang kewarasan sehingga mereka bisa membaik dan dapat bersaing lagi untuk mencapai tujuan hidup.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline