Lihat ke Halaman Asli

Nur Intan

Taman Baca Masyarakat

Semarak Tradisional Game Festival Menyambut Harlah IPNU IPPNU ke-70 di Desa Pucangro

Diperbarui: 6 Maret 2024   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar : dokpri 

Dalam rangka merayakan Hari Lahir (Harlah) ke-70 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), pemuda-pemudi yang tergabung dalam IPNU-IPPNU Ranting Pucangro Kecamatan Kalitengah Kabupaten Lamongan Jatim berkolaborasi dengan TBM Bintang Brilliant menggelar Tradisional Game Festival (TGF) pada tanggal 1 Maret 2024. 

Festival Game Tradisional ini menyadari pada anak-anak yang berusia 9-15 tahun. Untuk panitia sendiri adalah pemuda-pemudi yang berusia 16 - 22 tahun. Tim panitia, dengan persiapan yang matang, terlihat bersemangat dan kompak dalam menjalankan rangkaian kegiatan. Sementara anak-anak yang ikut sebagai peserta terlihat antusias. Festival ini merupakan penyelenggaraan kedua kalinya oleh IPNU-IPPNU Ranting Pucangro.

Kegiatan dibuka oleh Ust Tohari, tokoh masyarakat sekaligus ketua ranting Nahdlatul Ulama (NU) Desa Pucangro. Ust. Tohari memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan IPNU-IPPNU ini sebagai upaya pelestarian permainan tradisional di tingkat anak-anak. Kegiatan ini juga menjadi alternatif dalam  mengurangi penggunaan gadget yang merajalela.

Tradisional Game Festival bukan sekadar ajang hiburan semata. Melalui festival ini, diharapkan dapat memperkenalkan dan menghidupkan kembali permainan tradisional yang sarat dengan nilai-nilai positif dan budaya lokal. Selain itu, festival ini juga diarahkan untuk membangun kebersamaan serta membiasakan aktivitas fisik motorik yang sangat penting bagi perkembangan pola pikir anak-anak.

Penitia berharap TGF 2 ini bukan hanya menjadi ajang kegiatan yang berlalu begitu saja, melainkan sebagai upaya nyata dalam mempertahankan dan memperkenalkan budaya tradisional kepada generasi muda dan masyarakat secara luas.

Perlombaan Bakiak:, Ujian Kekompakan dan Kerjasama

Salah satu highlight dari Tradisional Game Festival adalah lomba bakiak. Permainan ini dilakukan secara berkelompok, dengan satu kelompok terdiri dari 3 orang pemain. Dalam permainan ini, kekompakan anak-anak diuji. Setiap kelompok harus mampu berjalan di atas bakiak hingga mencapai garis finish. Kejatuhan salah satu pemain akan memicu efek domino, menyebabkan seluruh anggota tim terjatuh.

Sebelum lomba dimulai, panitia memberikan contoh permainan. Gelak tawa dan dukungan riuh penonton memeriahkan jalannya perlombaan. Dibalik keseruan lomba ini, terdapat nilai-nilai kebersamaan dan kerjasama yang diuji. Peserta harus mengatur langkah dengan presisi untuk mencapai garis finish, menjadikan lomba bakiak lebih dari sekadar tantangan fisik.

Gobag Sodor: Tradisi Anak-anak yang Menyenangkan

Gobag Sodor, permainan tradisional yang menyenangkan dan memicu persaingan sehat di kalangan anak-anak. Meskipun namanya berbeda-beda di setiap daerah, di Desa Pucangro disebut sebagai Gobag Sodor. Permainan ini melibatkan dua kelompok yang saling berhadapan di lapangan terbuka.

 sumber gambar : dokpri 

Pada dasarnya tidak ada batasan peserta dalam satu permainan Gobag Sodor, tapi Pada TGF 2 di Desa Pucangro inj, setiap kelompok hanya terdiri dari 3 orang. Lama permainan dibatasi maksimal 8 menit, dan panitia memberikan contoh permainan berkali-kali agar peserta memahami tata cara bermain. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline