Sampai malam mini ada informasi bahwa KPK akan didatangi bareskrim untuk mengambil berkas-berkas keterkaitan dengan Bambang widjayanto Wakil Ketua KPK. Disampaikan Abraham Samad setelah konfensi pers di gedung KPK pukul 20.30 wib malam, dan meminta kepada seluruh rakyat Indonesia untuk mendukung KPK dan meminta untuk menjaga gedung KPK mala mini.
Sampai sejauh ini kah permasalahan hukum di Indonesia ? opini dimasyarakat sudah mengkristal bahwa ada upaya untuk menkriminalkan KPK, tidak disangka dan diduga permainan ini semua dimotori oleh oknum-oknum PDIP. Kutipan dari tempo.co, bahwa sosok pelapor Wakil Ketua KPk Bambang Widjadjanto itu mantan anggota DPR RI periode 2009-2014.
Sugianto sang pelapor itu dulunya anggota komisi hukum DPR itu menyelesaikan pendidikan hingga akhir SMEA di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin barat Kalimantan tengah. Nama sugianto itu sempat popular saat terjadi kasus penyiksaan investigator lingkungan hidup Faith Doherty dari Environmental Investigation Agency London dan Ruwidrijanto anggota lembaga swadaya masyarakat telapak Indonesia. Sugianto juga dituding menyiksa Abi Kusno Nachran, wartawan tabloid khatulistiwa, Abi ternyata masih kakek Sugianto. “penyiksaan yang diterima Faith Doherty waktu itu cukup kejam empat jari tangan kirinya terpotong menyisakan hanya jempol, sedangkan abi kusno nachran jari di tangan kanannya utuh, tapi sekujur tangan nya menyimpan bekas luka. Abi menyebut dua nama yang bertanggung jawab atas kekerasan itu Sugianto dan Abdul Rasyid.
Selain itu sugianto juga pernah dikaitkan dengan kasus pembalakan liar di taman nasional tanjung putting waktu tahun 2002 sugianto dipercaya paman nya Rasyid mengelola perusahaan Tanjung Lingga yang mendapat hak pengusahaan hutan seluas 42 ribu hektar lebih di Kalteng. Kacaunya nya terbongkarnya kasus pembalakan liar tersebut diakui sendiri oleh sugianto, ia terekam video pabrik-pabrik ramin milik Rasyid yang dibuat oleh tim investigasi Enviromental investigation Agency bersama Ruwidrianto anggota telapak Indonesia pada tahun 1999. Ketika itu mereka menyamar sebagai pengusaha kayu yang melihat-lihat pabrik milik rasyid. Sugianto sendiri yang mengantar tim ini berkeliling saat itu. Dalam rekaman itu, sugianto juga memaparkan bagaimana seluk belum mengekspor kayu – kayu secara illegal dari Taman nasional Tanjung Putting, dalam rekaman itu sugianto juga memaparkan bagaimana seluk beluk mengekspor kayu – kayu secara illegal dari taman nasional tanjung putting tindakan itu menghindar pajak ekspor yang mencapai 25 %. (Tempo.co)
Tidak aneh jika elit PDIP yang bermain bola panas dengan penangkapan BW? Jadi jika Sugianto membantah bahwa dia tidak ada diperintah petinggi PDIP, tapi harus diliat juga bagaimana hubungan Budi gunawan dengan petinggi PDIP di Komisi III khususnya dengan Tri media panjaitan yang membantah mendapatkan 10 cek dengan pencairan 250 juta/lembarnya dari Budi Gunawan wew….
Bicara membersihkan jajaran petinggi Polri dari pengaruh kuasa pemerintahan SBY yang lalu, berkisah tragis dua institusi beradu kekuatan bak cicak vs buaya yang sekarang menjadi trandtopic cicak vs buaya jilid II. Kejadian ini membuka mata kita bahwa mafia hukum, koruptor beserta antek-anteknya tidak tinggal diam tapi mereka sudah mulai terusik dengan agregat KPK untuk memberantas korupsi. Presiden Jokowi ditantang untuk memberikan sikap soal dua institusi yang sedang bertikai popularitas nya juga akan menjadi taruhan dimata rakyat Indonesia.
Bagaimana dengan PDIP sendiri, apakah tega mengorbankan popularitas partainya yang mulai baik hancur berkeping dengan kondisi pertikaian calon kapolri, ada apa dibalik dengan pencalonan kapolri itu sehingga Budi Gunawan sosok yang tidak bisa tergantikan ? adakah hubungan bisnis kotor para elit – elit tidak mau diusik ? pertanyaan itu terus akan tergiang ditelinga kita dan telinga serta mata ratusan juta rakyat Indonesia dengan dipertontonkan secara vulgar di media televisi.
Pernyataan Sugianto bahwa dia dikatakan curang, dalam Pilkada didaerahnya anggap saja itu ketidak adilan, lalu bagaimana dengan perlakuan dirinya dan oknum-oknum nya menyiksa Aktivis lingkungan ? menjelaskan dengan vulgar bagaimana merampok alam Indonesia demi keuntungan semata apakah itu menunjukkan dengan persoalan dirinya kalah di MK dengan menyebut BW bersaksi bohong, lantas siapa sebenarnya pembohomg, lantas siapa yang kejam, siapa yang perampok ? mari kita jawab bersama dan analisa bersama.
Lantas PDIP bagaimana melihat ini, apakah tutup mata ? dan terus meronrong Polri dan KPK untuk kepentingan kelompok nya ? semua itu akan jadi tontonan telanjang dan memalukan bagi politik Indonesia kedepan. Pak Jokowi saya hanya mengutip dan menulis, saya melihat dan mendengar bagaimana para politikus kotor, pejabat korup masih lenggang tampa malu untuk duduk berkuasa dan mencoba mengelola Institusi keamanan yang mengayomi masyarakatnya. Saya tau, Pak Presiden tidak bisu, tidak bodoh dan bukan boneka Partai tapi anda adalah Boneka rakyat untuk mengelola negara ini dengan bijak dan arif. Ingat pak kata-kata anda, Bapak hanya takut pada dua hal pertama itu Konstitusi dan kedua Rakyat. Semoga mala mini jadi refleksi bagi kita semua.
Binsar Ritonga
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H