Halaman 17 ...
" ... Tidak hanya mengena pada satu generasi saja, tetapi akan berlanjut membentuk suatu pola kepada generasi berikutnya".
Bila hal yang disebut di atas ... dirunut ke awal mula terjadinya ... berdasar uraian di atasnya, kita dapatkan bahwa itu terjadi semata karena individu tersebut enggan untuk menyertakan angka 100 dalam rumusan yang ada. Sepele penyebabnya. Tetapi dengan dampak yang tidak sepele.
Jika itu terjadi pada orang biasa, mungkin hal diatas dapat dimaklumi. Disebabkan karena orang tersebut ... mungkin saja ... kapasitasnya berpikir memang hanya mencukupi untuk persamaan II dan III yang disebutkan di atasnya. Suatu kewajaran pula kiranya bila seseorang berharap timbulnya suatu keajaiban seperti pada persamaan II.
Orang bebas berharap, dan bebas juga kiranya untuk berkhayal. Saya sendiri juga senang kok, kalau disuruh untuk berkhayal. :D
Tetapi hal yang berbeda tentunya, bila orang yang dimaksud adalah bangsa dan negara. Bila tiap orang yang ada pada negara tersebut mau berpikir lebih ... "sedikit saja" ... dan menyumbangkan kelebihan pemikiran yang "sedikit saja" itu untuk mengisi kekosongan yang ada pada area yang seharusnya diisi angka 100 itu (dimana yang "sedikit saja" itu bersifat positif), maka bukanlah khayalan semata kiranya bila kemudian ditemui adanya kesamaan antara apa yang ada di dalam angan dan realita keseharian.
Katakanlah "sedikit saja" itu diganti dengan angka 0,1 (bernilai positif), tinggal kalikan saja dengan jumlah penduduk ... dan kita akan dapatkan suatu "keajaiban" terjadi di dalam realita. Kendalanya ..., belum tentu angka yang disumbangkan itu bernilai positif. :) Dari situ diketahui perlunya kesatuan tekad dan juga tujuan.
...
Berita terbaru sebagai tambahan wacana ...
Terkait kelestarian lingkungan. Dan kiranya juga terkait dengan masalah keselamatan. Bukan hanya untuk generasi yang telah ada sekarang, tetapi juga generasi berikutnya.