Lihat ke Halaman Asli

Scabies Anak Pesantren

Diperbarui: 1 Mei 2016   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memasuki kelas dengan tersenyum. Tiada ibadah paling mudah kecuali itu. Jam 06.55 di kelas 8A2 yang anaknya rajin2 itu. Ada 18 siswa, hadir 16, dan absen 2. Naufal Aqila piket jaga pondok dan Naufaldy Riko sakit.

Mengajar kelas ini memang menyenangkan. Semangat jam pertama itu beda dengan setelahnya. Hampir tidak ada siswa yang buku pelajarannya ketinggalan. Selain juga anaknya pinter dan sholih.

Teringat beberapa siswa adik kelas ini yang sakit kena scabies. Virus gatal yang menjangkiti siswa sekolah berasrama. Termasuk salah satunya pesantren kita.

Yaa akhi, adakah antum yang kena gatal2 scabies ??? tanyaku.

Gak ada ust, kita kelas delapan gak ada yg kena sama sekali, jawab salah satu siswa kelas 8a2.

Kalau kelas 8a1 ada yang gatelen gituan gak ??, tanya saya lagi.

Gak ada juga ust, jawab serempak.

Loh, kok cuman kelas tujuh ya ?? Pikir saya.

Kelas 7a2 paling banyak kena gatal itu, kata habib yang kebetulan piket dengan aqila.

Itu adik kelas tujuh masih masa penyesuaian ust, dulu kami juga begitu saat tahun pertama dipondok. Saya, Rajih, Robby, Labib pernah ngerasakan sakit #scabies, tapi sekarang sudah tidak sama sekali, kata Aqila sambari menunjukkan bekas luka bisul yang sudah kering.

Jadi, gatal scabies itu ternyata hanya menjangkiti siswa yang baru masuk asrama. Masa penyesuaian dengan ekosistem pesantren.

Asrama putra Bina Umat Yogya, Ahad, 13 Maret 2016. Menemani Naufal Aqila dan Habib piket di asrama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline