Lihat ke Halaman Asli

Raflidio Setyo Budi

Mahasiswa UPN Jatim

Pelatihan Tari Saman dan Indang oleh Mahasiswa Bina Desa UPNVJT Guna Menyongsong Perayaan Maulid Nabi di Desa Kedungudi

Diperbarui: 19 Oktober 2023   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Kedungudi (7-10-2023) --- Bertepatan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, dari pihak Desa Kedungudi berkehendak mengadakan perayaan besar-besaran dengan diadakan pengajian, yang mana diharapkan anak-anak kecil dari desa bisa ikut tampil ambil bagian dalam perayaan tersebut. Berdasarkan kehendak dari desa ini, mahasiswa UPNVJT berinisiatif untuk melatih anak-anak TPQ (Tempat Pembelajaran Qur'an) setempat belajar tari adat tradisional yang berhubungan pula dengan nilai keagamaan, kemudian dari hasil diskusi dengan pihak perangkat desa dan ustadz, ustadzah TPQ tersebut, dipilihlah tari Saman dan tari Indang untuk ditampilkan ketika perayaan, pada Sabtu 14 Oktober 2023.

Tari Saman merupakan tarian yang berasal dari suku Gayo dan biasanya ditampilkan dalam suatu perayaan penting di suatu peristiwa adat. Syair pada tariannya juga mempergunakan bahasa-bahasa Gayo. Selain itu tarian ini juga kerap ditampilkan saat merayakan hari raya kelahiran Nabi Muhammad SAW. Nama tarian "Saman" diperoleh dari salah satu ulama besar Aceh, yakni Syekh Saman. Beberapa sejarah menyatakan Syekh Saman yaitu seorang ulama yang berasal dari Suku Gayo di Aceh Tenggara. Tari Saman merupakan salah satu media untuk menyampaikan pesan atau dakwah. Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.

dok. pribadi

Sedangkan tari Indang merupakan tari yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat atau lebih tepatnya di Pariaman. Tari ini menjadi tarian yang populer dan terkenal di Indonesia. Tari ini merupakan akulturasi dari budaya islam dan minang. Asal usul nama tari ini berasal dari bahasa Minang yang memiliki arti rebana kecil. Secara umum, tari ini memiliki kesamaan dengan tari Saman Aceh. Hanya saja, gerakan tari Indang lebih pelan. 

Dengan diadakannya penampilan tari tradisional dari anak-anak ini, selain dapat meningkatkan hubungan antar anak-anak, kekompakan, dan kebersamaan antar anak-anak, tapi juga dapat dengan otomatis meramaikan perayaan maulid nabi dengan ibu-ibu dari anak-anak tadi yang tentunya juga akan datang untuk melihat anak-anaknya tampil.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline