PASURUAN-Perkebunan Kopi di Desa Kalipucang merupakan salah satu komoditas terbesar selain peternakan sapi. Salah satu petani kopi yang saat ini masih konsisten di bidang perkebunan kopi ialah Bapak Karnadi dan Istrinya (Ibu Hermin). Bapak Karnadi merupakan ketua Kelompok Tani Hutan "Dwi Tunggal" yang berada di Dusun Cikur. Selain menjadi ketua Kelompok Tani Hutan "Dwi Tunggal", Bapak Karnadi juga merupakan pemilik usaha "Omah Kopi" dengan produk berbagai jenis kopi diantanya kopi Arabica, kopi Robusta, kopi Lanang, kopi Liberika, Green Coffee serta Roasting Coffee. Namun sayangnya hasil perkebunan kopi sebagian besar hanya memproduksi kopi bubuk dan roasting coffee saja, hingga saat ini di Desa Kalipucang belum terdapat inovasi produk lainnya dengan bahan baku kopi. Oleh karena itu, Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur akan memberikan sebuah ide inovasi olahan kopi agar menjadi nilai guna yang lebih untuk para petani kopi.
Rabu, 25 Mei 2022 telah dilaksanakannya Pemberian Edukasi serta Pelatihan Pembuatan Minyak Atsiri dari Biji Kopi dan Lilin Aromaterapi. Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur membuat Minyak Atsiri dari biji menggunakan metode Maserasi dengan pelarut ethanol 70%. Maserasi merupakan metode ekstraksi dengan proses perendaman bahan dengan pelarut. Maserasi dipilih karena memiliki prosedur serta peralatan yang sederhana.
Untuk membuat Minyak Atsiri dari biji kopi diperlukan perbandingan 1:10 antara bubuk kopi dengan pelarutnya, kemudian ditempatkan pada wadah yang kedap udara dan ditunggu hingga 24 jam dengan setiap 8jam dilakukan pengocokan. Setelah 24jam Minyak Atsiri dari kopi dapat disaring, namun untuk menjadikan minyak tersebut menjadi Essential Oil diperlukan lagi pemurnian menggunakan serangkaian alat Distilasi.
Adapun beberapa manfaat dari Minyak Atsiri dari kopi antara lain bahan dasar produk perawatan tubuh dan rambut, bahan produk kecantikan, mengatasi gangguan tidur atau insomnia serta lilin aromaterapi. Oleh karena itu dilakukanlah inovasi selanjutnya setelah mendapatkan Essential Oil Coffee yang telah dimurnikan maka dapat digunakan menjadi Lilin Aromaterapi.
Dibutuhkan 30ml Essential Oil Coffee serta 0,45kg Parafin untuk bahan pembuatan Lilin Aromaterapi. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan kedepannya para petani kopi akan mengembangkan produk inovasi kopi serta menemukan lebih banyak produk inovasi kopi agar dapat membantu perekonomian para petani kopi di Desa Kalipucang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H