Program Pengabdian Masyarat Oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang dilaksanakan di Dusun Binangun Desa Bumiaji Kota Batu. Program ini dilaksanakan melalui bentuk Bina Desa yang memfokuskan semua kegiatan pada pembinaan kewirausahaan melalui hasil pertanian yang dihasilkan oleh dusun binangun yaitu jeruk. Masyarakat juga banyak mengembangkan jenis-jenis usaha yang berasal dari hasil pertanian setempat. Melihat potensi dusun Binangun desa Bumiaji tersebut perlu dilakukan upaya untuk mengolah hasil pertanian tersebut menjadi produk olahan pangan yang memiliki nilai jual. Sehingga kegiatan Bina Desa ini khusus ditujukan untuk membina masyarakat setempat dalam mengembangkan hasil pertanian jeruk menjadi suatu produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi.
Kegiatan Bina Desa dipimpin langsung oleh Pengurus BEM Fakultas Pertanian Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang khususnya oleh Departemen Pengabdian Masyarakat. Sasaran dari kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK Dusun Binangun dan ibu-ibu Kelompok Tani di dusun tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti oleh remaja dari Yayasan LKSA Aisyiyah Binangun. Kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari penyampaian pengetahuan mengenai buah jeruk, manfaatnya bagi tubuh dan dilanjutkan untuk praktek mengolah buah jeruk. Kegiatan ini berfokus pada pengolahan buah jeruk menjadi manisan kulit jeruk dan pie buah jeruk.
Limbah kulit jeruk sering kali tidak dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat dan cenderung dibuang begitu saja. Hal ini sangat disayangkan, melihat kulit jeruk memiliki kandungan provitamin A, folat, riboflavin, thiamine, vitamin B6, dan kalsium yang pastinya memiliki manfaat yang dibutuhkan oleh tubuh. Satu sendok makan kulit jeruk juga memiliki kandungan serat empat kali lipat lebih banyak dibanding konsumsi buahnya dalam jumlah yang sama. Sehingga Departemen Pengabdian Masyarakat BEM FPP UMM berinovasi membuat produk manisan kulit jeruk. Kulit jeruk yang memiliki rasa pahit dan getir berhasil diubah rasanya menjadi rasa manis dan unik.
Inovasi tersebut diterima dengan baik, masyarakat yang ikut hadir juga ikut ambil alih dalam proses pembuatan manisan jeruk tersebut mulai dari perebusan, penambahan karagenan, gula, dan seterusnya hingga menjadi produk manisan yang siap dikonsumsi. Masyarakat juga turut mencicipi produk yang dibuat bersama-sama. Inovasi-inovasi yang diberikan kepada masyarakat sangat berpeluang dijadikan bisnis bagi masyarakat dusun Binangun. Mulai dari bahan baku yang mudah didapat sampai hasil produknya yang memiliki rasa enak dan berpeluang disukai oleh konsumen. Tak lupa masyarakat juga dibekali informasi terkait proses produksi, packaging, pemberian label dan brand, serta sampai ke strategi pemasarannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H