Kalau Tidak Suka, Jangan Parkir Disini...!!
Pernyataan yang senada dengan judul diatas sudah dilontarkan petugas Boston Parking balai kartini - Jakarta Selatan, dua kali dalam waktu satu bulan.
Bermula pada Jumat 5/10/2012 pukul 1 dinihari , saat saya keluar parkir dan memberi voucher parkir mobil yang sebelumnya saya tebus seharga 10 ribu rupiah. Menurut petugas loket, voucher tersebut cuma berlaku sampai pukul 12 malam 4/10/2012. Karena kelebihan satu jam saya berniat bayar sesuai biaya parkir perjam, yaitu Rp. 2000. Tapi ditolak, karena peraturan boston parking mengharuskan saya membeli voucher untuk tanggal 5/10/2012 seharga Rp. 10.000.
Jadi saya harus membayar 10 ribu rupiah untuk kelebihan 1 jam dari masa berlaku voucher.
Itupun saya diminta membayar dimuka, dan harus meminta vouchernya pada siang hari ke kantor boston parking balai kartini. Kata petugas loket, “silahkan komplain ke kantor nanti siang”.
Meskipun ini kebijakan yang sangat memeras konsumen, karena saya cuma lebih parkir 1 jam tapi dipaksa bayar senilai 5 jam parkir, saya cuma bisa bayar sambil geleng-geleng kepala.
Siang harinya, saya datang ke kantor boston parking untuk meminta voucher kepada staff bernama Ella. Tapi ia tidak bisa memberikan karena vouchernya sudah dibawa oleh stafnya. Karena saya tetap kukuh meminta apa yang sudah saya bayar, akhirnya kami sepakat voucher diganti dengan tanda terima.
Saya lalu memberi saran secara baik-baik pada Ella dan supervisor bernama Khisbullah agar menyampaikan ke manajemen boston parking bahwa kebijakan ‘voucher disambung voucher’ ini merugikan konsumen. Tapi respon keduanya malah bilang “kalau bapak tidak suka, jangan parkir dengan sistem voucher”.
Beberapa minggu sebelumnya, saya juga pernah memberi saran pada Khisbullah dan petugas loket parkir yang on-duty agar menata parkiran motor di balai kartini. Karena waktu itu, parkiran sangat amburadul. Motor parkir menutupi jalan, barisan motor arahnya tidak jelas, dan lebih berantakan dari parkir dipasar.
Saran saya malah ditanggapi oleh Khisbullah, “kalau bapak nggak suka, gak usah parkir disini”.
Sebegitu sombongnya respon petugas boston parking balai kartini terhadap pelanggan parkir yang sudah setahun berlangganan.
Andai saya punya pilihan parkir di lahan yang tidak ‘dikuasai’ boston parking, saya akan pindah.
Masalahnya parkir di kantor saya, gedung Citra Graha, dan di balai kartini disamping kantor saya, semua lahan parkir dikuasai boston parking. Karena menguasai lahan parkir, lalu boston parking merasa paling benar dan tidak menghargai konsumen. Sungguh memalukan...!!
Bima Marzuki
Pelanggan ‘terpaksa’ boston parking
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H