Lihat ke Halaman Asli

Titin Rahmawati

Jarang pake sendok

Sosis "Bom" Itu Meledak dan Melukai Mamaku

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu (25/7) kemarin, mama saya menyiapkan makanan untuk berbuka puasa. Seperti biasa, menunya sedap sekali (gombal, tapi nyata. Hehe). Semuanya udah siap, tapi si Minyut alias Mimin (7 th) minta dibuatkan sosis goreng. Mama pun kembali ke dapur dan membuatkan permintaan si kecil yang manja ini.

Beberapa saat kemudian, dapur sedikit riuh. Mama muncul dari dapur ke ruang tengah dengan beberapa bagian tubuh mengalami luka bakar. Luka bakarnya sedikit tetapi menyebar. Sedikit di bagian antara hidung dan bibir, sedikit di ujung mata, di bawah leher, dan di telapak kaki bagian atas. Melihat keadaan mama seperti itu, saya shock. Segera kami membasuh luka bakar mama dengan air keran yang mengalir dan mengoleskan bioplacenton. Syukurlah luka bakarnya ringan, hanya mengenai bagian terluar dari kulit.

Setelah suasana sedikit tenang, mama mengatakan bahwa sosis yang tadi di goreng tiba2 meletup2 dan meledak sampai terpisah antara bagian isi dengan bagian kulitnya. Saking meledaknya sampai terpental keluar dan minyaknya terciprat melukai mama. Syukurlah mama sempat mematikan api kompor.

Dapur dalam keadaan berantakan, di lantai bergelimpangan sosis yang terpisah antara isi dan kulitnya. Sementara mama beristirahat, saya membersihkan dapur. Agak jaga jarak sama sosis2 di lantai, takut mereka meledak lagi (kekanakan ya... hehe).

Kami hanya bisa menduga2 mengapa sosisnya bisa meledak. Spekulasi saya, sepertinya minyak untuk menggoreng sosis itu terlalu panas. Pada dasarnya, sosis itu makanan beku yang disimpan di freezer lemari es. Begitu bersentuhan dengan minyak panas, perbedaan suhu antara sosis dan minyak menyebabkan tekanan pada bagian dalam sosis. Tekanan itu memaksa sosis keluar dari kulitnya sehingga tercipta ledakan dan cipratan minyak. (wuih, bahasanya fisika banget yah)

Mama berpendapat lain. Menurut beliau, sosis itu produk gagal yang tetap dipasarkan karena pabriknya tidak mau merugi. Si Minyut lain lagi. Dia mengupas kejadian ini dari sisi supranatural, dimana terdapat makhluk2 halus yang menghuni sosis tersebut dan mereka keluar dari wajan karena kepanasan saat mau digoreng. Kalo tidak ingat keadaan mama, tentu saja saya ketawa terbahak2 dengerin teori "sosis meledak" ala Minyut.  Teori ini pun mudah terbantahkan karena momen bulan ramadhan. Dimana setan2, termasuk setan sosis dikurung selama ramadhan. Minyut pun bertobat, berjanji tidak mau makan sosis supaya tidak jatuh korban lagi.

***

Ternyata tobatnya Si Minyut hanya bertahan semalaman doang. Pagi harinya, dia minta sarapan pake sosis goreng (udah tidak puasa, merepotkan orang berpuasa lagi). Mama enggan sekali, bahkan sedikit berkaca2. Sedikit menyesal mengapa lupa membuang sosis yang tersisa di kulkas. Akhirnya saya pasang badan. Memberanikan diri menggoreng sosis itu.

Minyak sudah disiapkan, dipanaskan dengan api super kecil. Sosis sebelum di goreng dikerat2 dulu supaya panas merata di bagian kulit dan isinya. Entah dapat hidayah bulan ramadhan, saya terpikir untuk melihat saran penyajian di bungkus sosis tersebut. Ternyata cara menggorengnya adalah dengan sedikit minyak atau mentega dan dibalik2 selama tiga menit. Saya pun mengganti wajan ke panci teflon dan menggunakan sedikit minyak. Alhamdulillah, setelah digoreng tidak ada kejadian2 aneh nan ajaib lagi.

***

Kejadian yang berharga di bulan ramadhan. Pelajaran untuk kami dan ibu2 rumah tangga yang lain. Jika memasak makanan instan, tidak ada salahnya untuk melihat kembali cara memasak atau saran penyajian. Kadang2 ada lho bahan makanan instan yang cara masaknya berbeda dengan cara masak konservatif. Semoga bermanfaat untuk yang lain.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline