Lihat ke Halaman Asli

Bims Rama

Mahasiswa

Eksistensi Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal di Tengah Arus Modernisasi di Sektor Pendidikan

Diperbarui: 23 Agustus 2024   02:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Di era modernisasi yang pesat, sektor pendidikan menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan identitas dan kearifan lokal. Dampak dari modernisasi adalah cara belajar dan belajar kita semakin canggih Namun, eksistensi pendidikan berbasis kearifan
lokal tetap menjadi elemen penting dalam membentuk karakter dan identitas budaya bangsa.
Pendidikan berbasis kearifan lokal berfokus pada integrasi nilainilai, tradisi, dan pengetahuan lokal ke dalam kurikulum pendidikan.

Pendekatan ini mengajarkan siswa untuk lebih mengenal budaya leluhurnya , Misalnya, dalam konteks pendidikan di daerah Bali, pelajaran tentang upacara adat, seni tari, dan bahasa daerah menjadi bagian yang mendukung pemahaman mendalam tentang budaya Bali.
Di tengah arus modernisasi, di mana teknologi dan metode pendidikan baru sering kali menjadi prioritas utama, penting untuk menyeimbangkan antara adopsi inovasi dan pelestarian kearifan
lokal. Integrasi kearifan lokal dalam pendidikan bukan berarti menolak kemajuan teknologi, tetapi lebih kepada menggabungkan dua aspek tersebut secara harmonis. Misalnya, penggunaan teknologi digital untuk mendokumentasi dan promosi kebudayaan lokal dan juga memperluas jangkauan pengetahuan budaya ke masyarakat yang lebih luas tanpa mengorbankan substansi kearifan lokal itu sendiri.

Eksistensi pendidikan berbasis kearifan lokal juga memegang peranan penting dalam penguatan identitas nasional. Dalam konteks globalisasi, di mana budaya lokal sering kali terancam oleh budaya asing yang dominan, pendidikan berbasis kearifan lokal dapat berfungsi sebagai benteng yang melindungi dan memperkuat jati diri bangsa. Melalui pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai lokal, generasi mendatang dapat memahami dan menghargai kekayaan budaya mereka, serta mengintegrasikan pengetahuan tersebut dengan perkembangan modern. Pada intinya adalah modernisasi dan tradisi dapat saling melengkapi untuk mempersiapkan individu dalam menghadapi dunia, tapi dengan tidak melupakan warisan budaya yg menjadi harga diri bangsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline