Lihat ke Halaman Asli

M.F.A. Bima Sakti

Akademisi, Aktivis Mahasiswa, Digitalpreneur

Khasiat di Balik Puasa: Efeknya terhadap Tubuh dan Pikiran

Diperbarui: 14 Maret 2024   07:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

oleh : Bima Sakti

Puasa telah menjadi bagian penting dari banyak budaya dan agama selama ribuan tahun. Selain nilai-nilai spiritualnya, puasa juga telah menarik minat ilmiah yang meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Ilmu pengetahuan modern telah memberikan wawasan baru tentang bagaimana puasa mempengaruhi tubuh dan pikiran manusia. Artikel ini akan mengeksplorasi beberapa penemuan ilmiah terkait dengan puasa dan dampaknya yang menarik. Puasa mengubah cara tubuh memproses makanan dan energi. Saat tidak ada asupan makanan, tubuh beralih ke sumber energi alternatif, yaitu lemak yang disimpan. Proses ini dikenal sebagai ketosis, di mana tubuh mulai memecah lemak menjadi asam lemak dan keton untuk digunakan sebagai bahan bakar. Studi telah menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengoptimalkan metabolisme glukosa, yang dapat membantu dalam pencegahan diabetes dan obesitas. 

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa puasa dapat memiliki efek positif pada kesehatan jantung. Ini termasuk peningkatan kadar kolesterol baik (HDL) dan penurunan tekanan darah. Selain itu, puasa juga telah dikaitkan dengan pengurangan risiko penyakit jantung koroner dan penyakit kardiovaskular lainnya. Ternyata, puasa juga dapat memiliki dampak positif pada fungsi otak dan kognisi. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan konsentrasi, fokus, dan kejelasan pikiran. Selain itu, puasa juga telah dikaitkan dengan peningkatan neuroplastisitas, yang merupakan kemampuan otak untuk beradaptasi dan belajar hal baru. 

Puasa telah diidentifikasi sebagai salah satu mekanisme yang potensial untuk memperlambat proses penuaan. Melalui peningkatan autophagy, yaitu proses di mana sel-sel tubuh membersihkan diri dari komponen yang rusak atau tidak perlu, puasa dapat membantu mencegah kerusakan sel dan mengurangi risiko penyakit terkait usia. Selain manfaat fisiknya, puasa juga dapat memiliki dampak positif pada keseimbangan emosional seseorang. Banyak praktisi puasa melaporkan perasaan kedamaian, refleksi diri yang mendalam, dan peningkatan kesadaran spiritual selama periode puasa. 

Meskipun puasa telah dikenal dan diamalkan selama ribuan tahun, baru-baru ini penelitian ilmiah telah memberikan dasar yang lebih kuat untuk memahami manfaatnya bagi kesehatan manusia. Dengan memahami ilmu di balik puasa, kita dapat lebih menghargai praktik ini dan memanfaatkannya secara optimal untuk kesejahteraan tubuh dan pikiran kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline