Lihat ke Halaman Asli

Ternyata Santet Ada Dua Jenis Berdasarkan Sifatnya!

Diperbarui: 12 April 2021   20:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sukabumi, (gambar: detikcom)

Santet berdasarkan KBBI berarti sihir, santet merupakan sihir yang biasa digunakan untuk guna-guna, merusak hubungan, menaikkan jabatan, bahkan menyakiti orang lain. Adapun santet menurut seorang praktisi Ruqyah di daerah Sukabumi yang bernama Tesar "Santet itu suatu ilmu hitam yang bisa dikuasai oleh seseorang yang biasa disebut dukun, ilmu santet berasal dari bantuan golongan jin, biasanya ilmu santet ini ada perjanjian antara dukun, peminta, dan golongan jin". Perjanjian sebelum santet dikirim ke orang yang dituju merupakan syarat yang harus dipenuhi, biasanya syarat tersebut digunakan untuk nyuguh atau nyajen kepada golongan jin, "... mahar sekian juta, harus ada apel jin, harus ada ayam cemani, padahal itu hanya permintaan si dukun dan golongan jin." ucap Tesar saat dijumpai oleh penulis.

Santet menurut Tesar berdasarkan pengalaman beliau

1. Santet Halus

Santet halus merupakan ilmu hitam yang digunakan dengan tujuan untuk memuluskan suatu rencana atau keinginan. Santet halus ini menggunakan media golongan jin yang dikirim kepada orang yang dituju dengan maksud tujuan orang tersebut tidak disegani orang lain, merusak rumah tangga orang yang dituju, agar orang yang minta naik jabatan atau disukai oleh lawan jenis.

2. Santet Kasar

Santet kasar tidak beda jauh dengan santet halus yaitu sama menggunakan media golongan jin yang dikirim kepada orang yang dituju, akan tetapi santet kasar ini bisa dibilang lebih ekstrim yaitu si peminta santet menyuruh kepada dukun untuk membuat orang yang dituju ini merasakan kesakitan dibagian tubuh tertentu, membuat orang yang dituju kecelakaan, bahkan hingga berujung kehilangan nyawa. Dalam santet kasar media yang digunakan yaitu seperti paku, jarum, boneka, silet, dan lain-lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline