Implementasi program Pemanfaatan IPTEKS Bagi Masyarakat (PIKAT) Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Ibu Dosen Ir. Sani, M.T.; Ibu Dosen AR Yelvia Sunarti, S.T., M.T.; dan Ibu Dosen Reva Edra Nugraha, S.T.,M.T. berserta Aldy Cahya Putra, Bimantara Hidayah, Jouvita Rosanti, Irsya Emilia Putri, Vicky Bagus Putra Arifin yang merupakan mahasiswa UPN "Veteran" Jawa Timur pada tanggal 27 Mei tahun 2022 yang dilaksanakan di Desa Bocek, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Desa Bocek sendiri merupakan salah satu Desa dengan potensi pengembang susu sapi perah terbanyak di Malang.
Para peternak sapi di Desa Bocek biasanya memerah susu pada jam 6 pagi dan jam 3 sore. Susu segar yang telah di perah disetorkan langsung ke KUD untuk selanjutnya di distribusikan ke mitra tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Melihat potensi susu yang ada di Desa Bocek membuat dosen dan mahasiswa program PIKAT ingin mengembangkan produk olahan dari susu segar menjadi susu asam (Yoghurt).
Program ini berjudul "Program Pemanfaatan IPTEKS Bagi Masyarakat (PIKAT) Penyuluhan Pembuatan Susu Asam (Yoghurt) dengan Rasa Buah-Buahan". Penyuluhan dan praktik pembuatan susu asam di Desa Bocek banyak dihadiri oleh Peternak, Karang Taruna, dan Ibu-ibu PKK.
Penyuluhan diawali dengan pembukaan oleh MC yang kemudian dilanjutkan dengan pembagian brosur mengenai materi pembuatan susu asam. Penyampaian materi ini dilakukan oleh Ibu Ir. Sani, M.T. selaku Dosen program PIKAT dan didampingi oleh Ibu Dosen AR Yelvia Sunarti, S.T., M.T.; dan Ibu Dosen Reva Edra Nugraha, S.T.,M.T.
Pemateri juga mempraktikan secara langsung mengenai pembuatan susu asam (Yoghurt) dan mengajak peserta untuk membuat susu asam sesuai dengan standar pembuatannya. Susu asam dibuat dengan melakukan fermentasi menggunakan bakteri asam laktat berupa Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus sebagai standard starter untuk pembuatan yoghurt.
Sebelum melakukan proses fermentasi , susu segar dimasak terlebih dahulu hingga mencapai suhu 72oC. Selama proses pemasakan susu harus selalu diaduk jika tidak maka akan terjadi penggumpalan pada susu.
Setelah suhu mencapai 72oC susu didiamkan selama 15 detik. Selanjutnya susu dimasukkan kedalam wadah yang berisi es batu dan diaduk hingga suhu susu mencapai suhu ruang yaitu 25oC-30oC. Susu yang telah dingin selanjutnya dimasukkan kedalam fermentor dan ditambahkan yoghurt plain lalu diaduk hingga merata. Proses fermentasi ini dilakukan selama 12 jam. Hasil fermentasi berupa susu asam yang kemudian diberi perasa dari buah stroberi asli.
Peserta yang mengikuti penyuluhan langsung mencoba yoghurt yang telah dibuat sebelumnya. Yoghurt dengan rasa stroberi asli memberikan kenikmatan yang berbeda dan disukai oleh para peserta. Pemateri juga menjelaskan mengenai branding produk dan metode pemasaran serta penjualan produk susu asam.
Susu asam berpotensi menjadi suatu produk yang bernilai jual di pasaran dan dapat memajukan UMKM yang ada di Desa Bocek. Peserta sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan ini dengan melakukan tanya jawab bersama pemateri.
Peserta menanyakan "apakah susu fermentasi dapat diberi perasa lain?". Pemateri menjelaskan bahwa susu asam dapat diberi perasa dari buah-buahan yang lain sesuai dengan rasa yang disukai misalnya rasa manga, anggur, blueberry, dan stroberi. Setelah melakukan tanya jawab dengan para peserta, pemateri bersiap untuk melakukan acara penutupan.
Penyuluhan diakhiri dengan penyerahan alat pembuatan susu asam (Yoghurt) kepada peserta yang diwakili oleh pemuda-pemudi Desa Bocek yang berasal dari Karang Taruna. Diharapkan dengan diberikannya alat pembuatan susu asam (Yoghurt), Karang Taruna beserta masyarakat Desa Bocek dapat memproduksi dan menjual produk olahan susu asam (Yoghurt) di pasaran. Produk tersebut dapat menjadi produk unggulan yang dapat memajukan UMKM di Desa Bocek.