Lihat ke Halaman Asli

Pembuktian Tulisan Fitnah dari Ratu Adil Mengenai Skandal Video Porno Anggota DPR-RI

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada tanggal 25 April 2012, sebuah artikel muncul di Kompasiana dengan judul http://politik.kompasiana.com/2012/04/25/ada-george-toisutta-dalam-skandal-video-porno-dpr/ yang ditulis oleh seseorang yang menamakan dirinya Ratu Adil. Nah, di dalam artikel tersebut, Ratu Adil dengan analisa (konon) spionasenya telah menyatakan bahwa ada pak George Toisutta dibalik penyebaran video porno tersebut dan mengait2kannya  dengan Pemilihan Gubernur di Kalimantan Barat dan Maluku. Dimana pelaku yang diduga ada di dalam video porno tersebut adalah putri Gubernur Kalimantan Barat incumbent, yaitu Cornelis, SH, MH.

Terlepas dari kebenaran mengenai video porno yang dibintangi oleh (diduga) ibu Karolin Margret Natasa, putri pak Cornelis tersebut, ada beberapa hal yang harus diperjelas dan dibuktikan oleh Ratu Adil dalam pernyataannya di artike yang disebutkan diatas.

Beberapa analisa awal yang menyangkut keberadaan situs kilikitik.net, indonesiarayanews.com, keberadaan Elya G. Muskitta, hubungan pak George Toisutta dengan indonesiarayanews.com, dan lainnya sebenarnya menunjukkan beberapa fakta yang mungkin saling berhubungan dgn diperlihatkannya screenshot mengenai kepemilikan domain kilikitik.net dan merdesa.com yang sama-sama dimiliki oleh Elya G. Muskitta maupun pengelola dari indonesiarayanews.com. Pada analisa awal ini, tidak ada yang perlu dipermasalahkan karena itu bisa dicek oleh pembaca yang mengerti IT.

Nah, masalah mulai timbul pada saat Ratu Adil ingin mengaitkan permasalahan video porno ini dengan salah satu kandidat Gubernur Kalimantan Barat yang terus terang saja saat ini merupakan calon terkuat penantang incumbent, pak Cornelis. Dalam analisanya tersebut, Ratu Adil menyatakan bahwa dia mendapatkan info bahwa posting video tersebut dilakukan oleh Sdr Irvan Rismayadi melalui PT Inter Borneo Media (www.inbom.com) yang beralamat di Jalan Tani Makmur Gang Sambas No. 76A, Pontianak. Ada sedikit tambahan disana bahwa informasi ini masih perlu dikonfirmasi. Perlu saya sampaikan bahwa dalam kultwitnya melalui akun anonim @ratu_adil, Ratu Adil sebenarnya juga telah menyebutkan bahwa “kami belum pegang bukti soal ini”, maksudnya mengenai pengupload video tersebut. Rekan-rekan yang memiliki twitter bisa cek langsung dalam kultwitnya tersebut.

Jika dikaitkan diatas, sedikitnya terdapat beberapa kelemahan atas analisa dari Ratu Adil tersebut (kalaupun itu bisa dikatakan sebuah analisa), yaitu:


  1. Tidak atau belum ada bukti sahih bahwa pengupload video tersebut adalah Sdr. Irvan Rismayadi melalui PT. Inter Borneo Media.
  2. Melalui Kompasiana, Sdr Irvan Rismayadi telah melakukan bantahan keras atas tuduhan Ratu Adil tersebut. Ini bisa dibaca di link :  http://politik.kompasiana.com/2012/04/25/klarifikasi-fitnah-upload-video-anggota-dpr/
  3. Berdasarkan informasi terbaru disebutkan bahwa pemasang situs kilikitik.net memesan hosting tersebut dari Bandung. Ini bisa dibaca di link berikut ini: http://www.lensaindonesia.com/2012/04/25/video-woman-on-top-mirip-kmn-dipasang-dari-bandung.html. Informasi ini dengan sendirinya dapat mematahkan informasi tanpa bukti sahih sebagaimana yang diakui sendiri oleh Ratu Adil dalam akun anonimnya tersebut, mengenai pelaku postingan yang disebutnya bernama Irvan Rismayadi dan yang katanya dilakukan dari Pontianak.
  4. Menampilkan screen shoot mengenai kepemilikan domain www.alianyang.com bisa dilakukan siapa saja tapi tidak berarti harus dihubungkan dengan penyebaran skandal video porno ini apalagi jelas-jelas pelaku postingan bukan Sdr. Irvan Rismayadi sebagaimana telah dibantahnya dalam artikel di Kompasiana dalam link di atas.
  5. Bahwa keberadaan kabar mengenai video porno ini sebenarnya telah beredar lama di kalangan internal PDIP sebagaimana yang diakui oleh Pramono Anung dalam wawancaranya di Apa Kabar Indonesia TV One. Jadi mengkaitkan tersebarnya video porno ini dengan black campaign sehubungan dengan pilkada Kalimantan Barat adalah tidak berdasar, absurd dan tendensius. Bahkan Pramono Anung sendiri berpendapat bahwa penyebaran ini lebih terkait masalah pemerasan dan pencemaran nama baik. Ini dapat dilihat dalam link berikut : http://www.lensaindonesia.com/2012/04/25/pdip-video-porno-itu-black-mail-pemerasan-dan-pencemaran.html
  6. Bahwa pelaku didalam video tersebut adalah Elya Muskitta dan kemungkinan motif penyebaran video porno tersebut dapat dilihat di link berikut: http://www.beritasatu.com/msnfeed/44540-bukan-ab-pria-dalam-video-syur-anggota-dpr-tapi-elya-g-muskitta.html . Di link tersebut disebutkan bahwa ada unsur sakit hati dan kecewa Elya Muskitta yang merasa dirugikan oleh Karolin Margret Natasa (KMN) karena gagalnya proyek Advance Borneo yang mereka rintis bersama dan menyebabkan kerugian pada pihak Elya Muskitta dalam jumlah yang cukup besar. Bahkan di situs tersebut disebutkan pula bahwa KMN melarang Elya Muskitta untuk masuk Kalimantan Barat. Entah apa permasalahan yang terjadi antara kedua orang tersebut, mungkin hanya mereka yang tahu.
  7. Bahwa dengan disebutkannya di dalam berbagai media bahwa pelaku postingan tersebut adalah Elya Muskitta melalui situs kilikitik.net yang didaftarkannya sendiri (sebagaimana dibuktikan oleh Ratu Adil dalam screenshotnya sendiri) dan kemudian justru Ratu Adil menyebutkan pelaku postingan tersebut adalah Sdr Irvan Rismayadi hanya karena dia merupakan pemilik situs alianyang.com, supaya tampak seakan-akan ada unsur black campaign dalam hal ini, sungguh merupakan hal yang sangat menggelikan sekaligus membodohi pembaca artikelnya.
  8. Berdasarkan ketiadaan bukti tersebut, Ratu Adil justru mencoba menarik benang merah dan melibatkan pak Armyn Alianyang dalam analisanya sehingga memaksakan seakan-akan ada kaitan atas penyebaran video ini karena hubungan pak Armyn Alianyang dengan pak George Toisutta sebagai sesama TNI AD. Bahkan mencoba mengkait2kan hubungan mereka berdua di PSSI, padahal Pak Armyn Alianyang sama sekali tidak pernah berkiprah di PSSI. Rupanya tuduhan Ratu Adil tersebut dari hasil oleh data yg salah, dia mengira bahwa pak Armyn Alianyang adalah pak H. Armyn An ketua PSSI Sumatera Barat. Sungguh, analisa Ratu Adil tsb menunjukkan kelasnya sebagai ‘political and corporate spy with 10 years experience’yang sesungguhnya.


Dari beberapa fakta dan uraian di atas, tampak jelas bahwa analisa benang merah yang ditarik oleh Ratu Adil untuk mengkaitkan masalah video porno ini dengan pilkada Kalimantan Barat dan salah satu calon terkuat gubernur Kalimantan Barat yang akan datang tersebut adalah SANGAT TENDENSIUS DAN TIDAK BERDASAR/ TIDAK DIDASARI BUKTI YANG SAHIH. Tuduhan yang ditutupi dengan kata-kata ‘analisa’ tersebut justru sangat MANIPULATIF dan cenderung menimbulkan persoalan baru atau justru ingin mengalihkan permasalahan dari fakta yang ada bahwa ini sepenuhnya masalah video porno yang tersebar luas, sama seperti beberapa video porno lainnya yang sering muncul di media maupun internet. Bedanya adalah bahwa pelaku dalam video porno ini diduga adalah Karolin Margret Natasa, anggota DPR RI dari Komisi IX, wakil rakyat yang terhormat dan sekaligus putri Gubernur Kalimantan Barat saat ini, pak Cornelis, SH, MH.

Entah apa yang menjadi tujuan "analisanya" dan alasan Ratu Adil menyampaikan "analisanya" yang mentah tersebut, mungkin hanya dia yang bisa menjawabnya. Tapi dengan mengamati beberapa tulisannya di Kompasiana mengenai Lapindo dan keluarga Bakrie maupun kutwitnya melalui akun anonim @ratu_adil, dimana dalam bionya disampaikan bahwa dia merupakan ‘political and corporate spy with 10 years experience’, cukup saya sampaikan bahwa saya pribadi meragukan kredibilitas dan kelayakan Ratu Adil dalam menyampaikan analisa dan fakta terhadap beberapa masalah di negeri ini. Sy cuma bisa berdoa semoga sang Ratu Adil kedepannya tidak merugikan banyak orang yang tidak bersalah dikarenakan analisa spionasenya yang tanpa didukung bukti yang sahih atau karena (mungkin) melindungi pihak-pihak tertentu atau justru karena dipesan pihak-pihak tertentu.

Saya menyarankan kepada para pembaca Kompasiana khususnya yang selama ini membaca postingan Ratu Adil dan mungkin kagum dengan teori konspirasi yang diusungnya dalam permasalahan video porno, agar sama-sama dapat mengecek dan melihat keabsahan data dan fakta yang diajukannya sehingga tidak terjebak dalam sensasi nikmatnya berteori konspirasi dan menghakimi pihak-pihak yang justru dituding oleh Ratu Adil tanpa bukti, seperti Sdr. Irvan Rismayadi, Pak Armyn Alianyang dan Pak George Toisutta.

Dalam postingan ini saya sekaligus mengajak Ratu Adil untuk sama-sama mengklarifikasi dan membuktikan data-data yang saya dan anda miliki dan itu kita lakukan di depan khalayak ramai. Bila perlu kita lakukan konferensi pers agar anda bisa membuktikan tuduhan anda dan saya bisa mengklarifikasi dan membantah teori anda tersebut secara terbuka pula. Itu pun kalo anda berani. Sayangnya saya yakin anda tidak akan mau melakukannya. Kenapa? Karena melihat cara anda beranalisa dan berteori sedemikian rupa, kepentingan anda menggunakan akun twitter anonim yang tidak jelas siapa identitasnya, dan postingan di Kompasiana yang hanya menggunakan nama Ratu Adil, itu sebenarnya sudah menunjukkan kualitas dan siapa anda sebenarnya.

Saran saya kepada Ratu Adil dan kita semua, marilah banyak-banyak kita mengevaluasi diri dan berkiprah secara positif dalam mencerdaskan bangsa ini. Bangsa kita sudah cukup mengalami masa-masa sulit karena krisis tata kelola yang belum juga membaik, janganlah kita perburuk lagi dengan segala macam tudingan, perbuatan dan teori tak berdasar bahkan menjurus kedalam fitnah. Nauzubillah... Wassalam




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline